ACEHINDEPENDENT.COM, Jakarta – Sebanyak 76 kerangka anak-anak yang dikorbankan atau menjadi tumbal ditemukan di Peru, di situs arkeologi Pampa La Cruz, yang selama ini memang sudah banyak terdapat temuan serupa. Alasan apa di balik pengorbanan itu?
Ilmuwan menduga mereka dikorbankan dalam masa peradaban Chimu beberapa ratus tahun yang lalu. Secara total dari hasil penggalian selama ini, sudah ditemukan 302 anak yang dikorbankan di area itu, yang dibunuh dalam tahun 1050 sampai tahun 1200 silam.
Chimu pernah menjadi salah satu peradaban paling powerful di wilayah tersebut dan mencapai puncak kejayaan pada tahun 1200 dan 1400 sebelum ditaklukkan Inca. Inca sendiri kemudian ditaklukkan oleh Spanyol.
Ilmuwan menyebut apa yang dilakukan orang Chimu itu adalah ritual pengorbanan manusia terbesar yang pernah terjadi di wilayah Amerika. Di samping anak-anak, juga ditemukan hewan Llama yang turut ditumbalkan.
Seperti dikutip detikINET dari Discover Magazine, banyak dari kerangka itu ditemukan dengan luka parah. Riset menunjukkan ada pembedahan di dada, mungkin untuk mengambil jantungnya. Hal serupa juga dilakukan di badan Llama.
Ada tanda-tanda mereka dibunuh saat cuaca buruk dan dikubur menghadap ke laut sehingga terindikasi tujuannya untuk hadiah ke dewa warga Chimu kala itu. Mungkin agar tidak terjadi bencana pada mereka.
Peradaban Chimu menyembah dewa bulan bernama Shi, yang diyakini lebih berkuasa dibanding dewa Matahari. Dalam ritual spiritual kuno, anak-anak secara rutin dikorbankan sebagai tumbal.
“Meskipun upacaranya berdarah-darah, saya terkejut bahwa badan anak yang dikorbankan diperlakukan dengan hati-hati. Mereka tidak serta merta hanya mencampakkannya,” kata arkeologi di University of Florida, Gabriel Prieto.
sumber : detikcom