ACEHINDEPENDENT – Tim kesehatan daerah kerja (Daker) Mekkah, Arab Saudi menyiapkan enam rumah sakit rujukan bagi jemaah haji Indonesia selama masa haji tahun 1444 H/2023 M. Persiapan tersebut menjelang pemberangkatan jemaah haji gelombang 2 ke Makkah pada tanggal 8 hingga 22 Juni 2023 mendatang.
Enam rumah sakit yang menjadi rujukan bagi jemaah haji di Daker Makkah yaitu RS Al Noor, RS King Faisal, RS King Abdul Aziz. Kemudian, RS King Abdullah, RS Heera, dan RS Wiladah.
“Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah hari ini melakukan kunjungan ke beberapa rumah sakit untuk silaturahmi,” ujar Kasie Kesehatan Daker Makkah, Andi Ardjuna Sakti dalam keterangannya dikutip Sabtu (3/6/2023).
Dia menuturkan kunjungan tersebut dalam rangka menjalin kerja sama supaya jemaah haji Indonesia yang sakit dapat dirujuk ke rumah sakit tersebut.
“Kami ingin menjalin kerja sama dalam pelayanan kesehatan jemaah haji agar mereka yang dirawat di KKHI Makkah bisa dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi,” katanya.
Sebelumnya, Kepala KKHI Makkah, Edi Supriyatna juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk mempermudah akses KKHI Makkah dalam melaksanakan visitasi jemaah haji yang dirawat di RSAS.
Edi mengatakan, Kementerian Kesehatan Arab Saudi berkomitmen mendukung operasional bidang kesehatan di Daker Makkah terutama terkait pelayanan rujukan ke rumah sakit Arab Saudi.
“Pihak Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan komitmennya untuk membantu KKHI Makkah dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia,” kata Edi.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menugaskan Tim Kesehatan Bandara (TKB) untuk memberikan pelayanan kesehatan saat kedatangan dan keberangkatan jemaah haji di Arab Saudi.
“Kami siapkan Tim Kesehatan Bandara di dua bandara, yakni Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah untuk kedatangan jemaah gelombang pertama dan Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah untuk gelombang kedua,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangan tertulis, Jumat (26/5/2023).
TKB bertujuan untuk mencegah terjadinya kegawatdaruratan sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dari jemaah haji Indonesia.
Diketahui, pada tahun 2023, kuota Jemaah Haji Indonesia berjumlah 221.000, yang terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler, 17.680 jemaah haji khusus dan 4.200 petugas haji, yang diberangkatkan melalui 13 Bandar Udara Embarkasi Haji.
sumber: tirto