BANDA ACEH – Aceh kembali menorehkan catatan penting dalam sejarahnya, bukan karena konflik, bukan karena sengketa, tetapi karena sebuah ketegasan yang membangkitkan kembali semangat kolektif rakyatnya. Dalam pusaran isu perebutan empat pulau di kawasan Aceh Singkil, sebuah pernyataan tegas dilontarkan oleh Muzakir Manaf, atau yang akrab disapa Mualem, selaku Kepala Pemerintahan Aceh:
“Tidak ada kompromi atas wilayah Aceh.”
Pernyatan ini bukan sekadar sikap politik, melainkan gema nurani dari sebuah bangsa yang tidak pernah rela tanahnya dipisahkan dari sejarah dan kehormatannya. Menanggapi hal tersebut, Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh langsung menyatakan dukungan penuh terhadap ketegasan Mualem.
Ketua PBN Aceh, Drs. Isa Alima, dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa perjuangan mempertahankan empat pulau ini bukan hanya soal kedaulatan administratif, tetapi menyangkut harga diri, warisan sejarah, dan bukti cinta Aceh terhadap tanah leluhurnya.
“Aceh tidak bisa dibelah, Aceh tidak akan diam. Ini bukan hanya soal pulau, ini tentang jantung Aceh yang berdetak dengan darah perjuangan. Kami dari PBN Aceh berdiri tegak mendukung Mualem. Aceh hari ini membutuhkan suara yang satu, tekad yang bulat, dan keberanian yang tulus,” tegas Isa Alima.
Dalam semangat yang sama, PBN Aceh mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meninggalkan perbedaan yang selama ini memperlemah barisan. Saatnya merapatkan shaf, menyatukan langkah demi menjaga integritas wilayah Aceh yang sudah diwariskan oleh darah, air mata, dan perjuangan para pahlawan.
Isa juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh anggota DPR RI dan DPD RI asal Aceh yang tergabung dalam Forbes, karena telah menunjukkan solidaritas nyata dengan kembali ke Aceh dalam satu semangat perjuangan. Tidak kalah penting, pertemuan lintas tokoh masyarakat, ulama, dan adat dari seluruh wilayah Aceh pun telah memperkuat suara bersama: bahwa empat pulau tersebut adalah milik Aceh, mutlak dan tidak terbantahkan.
“Sumut dan Aceh adalah serumpun,” lanjut Isa. “Namun dalam urusan wilayah, kita harus berpegang pada sejarah dan fakta. Dan sejarah telah menegaskan, pulau-pulau tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari bumi Serambi Mekkah ini.”
PBN Aceh menilai bahwa momen ini adalah tonggak penting untuk menyadarkan generasi muda Aceh agar bangga dan peduli terhadap tanah kelahiran. Aceh tidak hanya membutuhkan pemimpin yang tegas, tapi juga rakyat yang sadar akan marwah bangsanya sendiri.
Dengan ketegasan Mualem dan dukungan dari rakyat serta para pejuang sipil seperti PBN Aceh, kini Aceh berdiri kembali dengan kepala tegak. Bukan dalam semangat perpecahan, tapi dalam semangat persatuan dan perlawanan terhadap segala bentuk penggerusan identitas.
“Tanah ini bukan milik kita hari ini saja. Ia adalah titipan dari masa lalu dan warisan untuk anak cucu kita nanti. Maka siapa pun yang mencintai Aceh, jangan biarkan tanah ini dibelah-belah,” tutup Isa Alima.(**)
#AcehTakBisaDibelah
#EmpatPulauAceh
#JagaMarwahAceh