Hari Pertama Dibuka, Museum Tsunami Aceh Diserbu 8.050 Wisatawan

Museum Tsunami Aceh diserbu ribuan wisatawan pada libur Hari Raya Idul Fitri 2025. Foto: Suaraaceh.

Banda Aceh – Hari pertama buka, Museum Tsunami Aceh langsung diserbu ribuan wisatawan pada libur Hari Raya Idul Fitri 2025. Tercatat sebanyak 8.050 orang mengunjungi museum, 32 diantaranya wisatawan mancanegara, Kamis (3/4/2025).

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Tsunami Aceh, M Syahputra Azwar mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung ini jauh lebih tinggi dibandingkan hari biasa yang rata-rata hanya sekitar seribuan orang per hari, atau sekitar dua ribuan orang pada akhir pekan.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, jumlah ini akan terus bertambah seiring kembalinya wisatawan yang berlibur ke Sabang. Dari total 8.050 wisatawan, mayoritas adalah pengunjung dewasa sebanyak 5.362 orang, sedangkan 2.656 lainnya merupakan anak-anak.

“Kami perkirakan puncaknya Sabtu-Minggu nanti. Diperkirakan bisa naik lagi hingga 9.000 atau bahkan 10.000 wisatawan,” kata Syahputra.

Ia menyampaikan, sebagian besar pengunjung Museum Tsunami merupakan wisatawan dari luar Banda Aceh, terutama dari Sumatera Utara dan berbagai kabupaten di Aceh. Hal ini terlihat dari plat kendaraan yang terparkir di sekitar museum.

Menyambut wisatawan, tahun ini Museum Tsunami Aceh masih menampilkan pameran khusus memperingati 20 tahun tsunami. Di sana mereka kembali memamerkan beberapa foto-foto terbaru dari arsip Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang belum pernah ditampilkan sebelumnya.

Selain itu, di lantai dua dan tiga juga tersedia pameran tetap yang menampilkan dokumentasi penanganan pasca-tsunami dan perjalanan rekonstruksi Aceh setelah bencana.

Syahputra menegaskan, meski mengalami lonjakan wisatawan, harga tiket masuk Museum Tsunami Aceh tetap sama. Anak-anak dikenakan tarif Rp3.000, dewasa Rp5.000 dan wisatawan mancanegara Rp20.000.

Di sisi lain, ia mengimbau agar pengunjung untuk menjaga kebersihan selama berada di area museum.

“Kami berharap wisatawan yang datang tetap menjaga kebersihan dan ketertiban agar museum tetap nyaman untuk semua pengunjung,” tutup Syahputra. (*)

Pos terkait