USK Dorong Wirausaha Inklusif Melalui Pelatihan Pembibitan Nilam Unggul di Aceh Besar

Widget Artikel Samping

Prospek Harga Emas 2026: Naik atau Turun? Ini Kata Para Ahli

Baca Selengkapnya

Banda Aceh — Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (PKMBPB) bertajuk “Wirausaha Inklusif: Pengembangan Bibit Nilam Unggul Berbasis Gender di Aceh Besar.”

Kegiatan yang berlangsung di Desa Teuladan, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, pada Sabtu (11/10/2025) dengan menghadirkan Faisal Al Farisi, praktisi nilam dari Aceh Research Centre (ARC) USK sekaligus Ketua Koperasi Nilas, Lhong, Aceh Besar, sebagai narasumber utama.

Bacaan Lainnya

Dalam paparannya, Faisal menekankan bahwa keberhasilan usaha nilam berawal dari kualitas bibit yang baik. “Selain menyiapkan sumber bibit unggul, proses penyemaian harus dilakukan sesuai standar yang tepat. Media tanam, perlakuan terhadap stek, hingga ketelatenan dalam proses penyiraman menjadi kunci utama keberhasilan,” ujarnya di hadapan para peserta.

Pelatihan ini diikuti oleh kelompok wirausaha pembibitan nilam inklusif gender, yang mayoritas anggotanya adalah perempuan. Mereka mendapatkan pelatihan komprehensif mulai dari teori dasar hingga praktik langsung di lapangan melalui pembuatan demonstrasi plot pembibitan nilam.

Salah satu peserta, Ibu Fatimah, mengungkapkan antusiasmenya selama mengikuti kegiatan. “Kami sangat senang. Banyak hal baru yang kami pelajari, mulai dari cara menyiapkan media tanam yang baik, memperlakukan stek sebelum ditanam, hingga teknik penanaman yang benar,” tuturnya dengan semangat.

Hasil dari pelatihan ini pun nyata, kelompok berhasil memproduksi 500 polibag bibit nilam unggul hanya dalam satu hari praktik. Juniar Pratiwi, peserta lainnya, menyampaikan komitmen kelompoknya untuk melanjutkan proses pembibitan secara mandiri setelah pelatihan selesai. “Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai awal dari usaha pembibitan yang berkelanjutan dan memberikan pendapatan tambahan bagi perempuan di desa kami,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Tim PKMBPB USK juga menyerahkan berbagai bahan dan peralatan pembibitan, antara lain stek bibit, media tanam, pupuk kompos, paranet pelindung, pompa air, dan selang penyiram.

Program pengabdian ini diketuai oleh Suraiya dari Prodi Teknik Kimia, dengan anggota Irfan Zikri dari Prodi Agribisnis, dan Ernawati dari Prodi Ekonomi Pembangunan USK. Kegiatan ini didukung oleh pendanaan PTNBH LPPM USK.

Dalam sambutannya, Ketua Tim Pengabdi, Suraiya, menyampaikan harapannya agar kelompok ini dapat tumbuh menjadi wirausaha pembibitan nilam mandiri yang inklusif dan berdaya saing, serta berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat desa. “Kami ingin perempuan di desa ini tidak hanya menjadi pelaku pendukung, tetapi juga motor utama wirausaha hijau yang berkelanjutan,” tegasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen USK untuk memperkuat ekosistem inovasi berbasis pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pengembangan komoditas unggulan lokal seperti nilam Aceh, yang dikenal sebagai salah satu penghasil minyak atsiri terbaik di dunia.

Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (PKMBPB) merupakan inisiatif Universitas Syiah Kuala untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendekatan sosial dalam mewujudkan pembangunan inklusif di tingkat desa. Melalui program ini, USK berkomitmen menghadirkan solusi nyata berbasis riset untuk memperkuat kapasitas ekonomi masyarakat, mendorong kesetaraan gender, dan menjaga kelestarian lingkungan.(**)

Widget Artikel Samping

Prediksi Paling Akurat Liga-Liga Eropa ada di sini! lengkap, tajam, dan bikin kamu selalu update

Baca Selengkapnya

Pos terkait

Himbauan PLN: di Aceh!

Putuskan Aliran Listrik, Elektronik Tetap Aman.

Baca Selengkapnya