Dinkes Aceh Tamiang Buka Posko Pelayanan Kesehatan dan Imbau Masyarakat Terapkan Pola hidup Bersih dan Sehat

Dok/Istimewa

Dinas Kabupaten Aceh Tamiang membuka Pos layanan kesehatan tanggap banjir. Posko kesehatan ini dibuka sebagai upaya bantuan medis terhadap korban banjir.

Layanan kesehatan ini diberikan kepada masyarakat secara gratis, kepada Masyarakat pengungsi dampak banjir agar dapat mendatangani pos layanan untuk mendapatkan pengobatan.

Bacaan Lainnya

Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Plt. dr.Hj. Catur Haryati, MARS melalui Kasi Promosi Kesehatan, Muhammad Syahri mengatakan, Dinkes Aceh Tamiang telah membuka posoko kesehatan di beberapa titik pengungsi. Pembukaan posko tersebut untuk mengatisipasi sejumlah penyakit pasca banjir seperti penyakit kulit, gatal-gatal, damam dan batuk.

“Kita sudah buka pos kesehatan dititik pengungsi dan tiap pkm kita ada tim Public Safety Center 119. Untuk gudang farmasi buka 24 jam, kita buka piket, ” jelasnya.

Selain itu, masyarakat juga di Imbau agar mewaspadai berbagai penyakit. Seperti penyakit diare, kulit termasuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan dari kuman atau virus. Sebabnya di anjuran pola hidup sehat disaat banjir yang bisa menjadi patokan kesehatan nantinya, seperti Jaga Kebersihan Tubuh, Perhatikan Asupan Makanan dan Menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dengan sabun.

Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, telah mengirim tim Pemerintah Aceh dari unsur Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) ke lokasi banjir di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara sejak kemarin (2/11).

“Tim Pemerintah Aceh ini datang untuk membawa bantuan masa panik bagi para pengungsi dan masyarakat terdampak, ” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, Kamis kemarin.

Menurut MTA, selain memberikan bantuan logistik makanan untuk masyarakat terdampak, pemerintah juga membawa bahan bangunan bagi masyarakat yang rumahnya rusak akibat banjir, agar nantinya bisa direhab.

“Saat ini pemerintah terus membangun koordinasi lintas instansi dalam hal penanganan masa panik. Tindak lanjut akan dilakukan secara terpadu setelah mendapatkan informasi dan peninjauan lapangan oleh tim nantinya, ” kata MTA. (adv)

Pos terkait