Habib Bughak, atau nama lengkapnya Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsyi, adalah seorang ulama asal Makkah yang datang ke Aceh sekitar tahun 1760 pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Mahmud Syah I. Setelah menetap di Aceh, beliau menjadi tokoh berpengaruh di wilayah Peusangan dan sekitarnya, serta dikenal sebagai saudagar sukses dengan kepemilikan lahan pertanian yang luas di sekitar Krueng Peusangan.
Pj. Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, ZA. M. Si bersama Ketua DPR Aceh, Zulfadli, Plt. Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah dan Kadis Budpar Aceh, Almuniza Kamal penandatanganan prasasti sekaligus meninjau Revitalisasi Cagar Budaya Sarana dan Prasarana Situs Sejarah Makam Habib Bughak di Desa Pante Peusangan, Kec. Jangka, Kab. Bireuen, Jum’at, 07/02/2025.
Salah satu kontribusi terbesar Habib Bughak adalah mewakafkan tanah dan bangunan di Mekkah yang dikenal sebagai Baitul Asyi. Wakaf ini ditujukan untuk membantu jamaah haji asal Aceh, dan hingga kini manfaatnya masih dirasakan. Setiap tahun, jamaah haji dari Aceh menerima dana hasil pengelolaan wakaf tersebut, yang pada tahun 2024 mencapai 1.500 Riyal per orang.