KOTA JANTHO – Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Darul Kamal, Maya Sopa, STP menerima kunjungan tim dari Kementrian Kesehatan RI Bidang Takelmas Mutu Fasyankes, di Aula PKM Darul Kamal, Aceh Besar, Senin (18/11/2024).
Pada kesempatan tersebut, Maya Sopa menyampaikan, kunjungan tim Kemenkes bidang tata kelola kesehatan masyarakat dan mutu fasilitas layanan kesehatan itu dalam rangka mendampingi kegiatan Poin of care Quality Improvement (POCQI). “Karena, Puskesmas Darul Kamal sebagai pilot project untuk program POCQI fasyankes tingkat Provinsi Aceh,” katanya.
Ia menjelaskan, Puskesmas Darul Kamal dipilih oleh Kementerian Kesehatan sebagai pilot project program POCQI, sebab PKM Darul Kamal sudah mulai berproses untuk menerapkan empat langkah dari Poin of care Quality Improvement tersebut. “Empat langkah tersebut adalah, pertama identifikasi masalah, melakukan analisi terhadap akar-akar masalah, menerapkan ide perubahan dan mempertahankan serta meningkatkan ide perubahan yang sudah diterapkan,” jelas Maya Sopa.
Kemudian, tujuan dari Program POCQI adalah bagian dari proses pendekatan penyelesaian masalah dengan sistem manajerial untuk pengelolaan dengan sumber daya yang tersedia dan berorientasi kepada perbaikan mutu layanan kesehatan. “Maka, Quality Improvement dilaksanakan sebagai bagian dari strategi pembangunan fasilitas kesehatan untuk mengatasi permasalahan mutu pelayanan kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Meily Arovi Qulkum, SKM, MKM menyebutkan, Meskipun penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan akses terhadap pelayanan kesehatan sudah lebih baik dengan adanya jaminan Kesehatan nasional namun faktanya angka kematian ibu dan angka kematian neonatus masih menjadi isu yang perlu diselesaikan.
“Salah satu metode yang bisa digunakan dalam upaya perbaikan mutu adalah menggunakan pendekatan Point of Care Quality Improvement (POCQI). POCQI ini merupakan pendekatan yang memampukan tenaga kesehatan dan pengelola fasyankes untuk melakukan perbaikan mutu secara sistematis, terukur dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dia menambahkan, POCQI menitikberatkan pada memulai suatu perubahan dari permasalah mutu sederhana sampai kompleks sesuai kemampuan penyedia pelayanan kesehatan. “Kondisi saat ini adalah kemampuan penyedia dan pengelola layanan kesehatan dalam melihat permasalahan mutu masih sangat kurang dan upaya peningkatan mutu belum menjadi budaya keseharian dalam penyediaan dan pengelolaan layanan kesehatan,” imbuhnya.
Disamping itu, Meily Arovi Qulkum juga memberikan apresiasi kepada kepala Puskesmas dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Darul Kamal yang sudah menerapkan atau menjalankan empat langkah dari program POCQI tersebut. “Jadi, kami dari Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan akan terus melakukan bimbingan lebih lanjut terkait penerapan POCQI, apalagi Puskesmas Darul merupakan pilot project, dikarenakan satu-satunya Puskesmas di Provinsi Aceh yang sudah menerapkan program POCQI,” pungkasnya.(**)