Marc Marquez: Nangis di Kamar, Kepikiran Pensiun Dini

Marc Marquez
Aksi Marc Marquez jajal Sirkuit Mandalika Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu

ACEHINDEPENDENT.COM, Jakarta – Aksi Marc Marquez ditunggu pada MotoGP 2022. Sebelum kembali di atas kuda besinya, The Baby Aliens sempat berencana ingin pensiun dini.

Juara dunia 8 kali itu mengalami musim berat selama dua tahun terakhir. Dia harus absen panjang lantaran lengan kanannya mengalami cedera setelah terjatuh di Jerez pada 2020.

Bacaan Lainnya

Belum fit 100 persen dari cedera lengan kanan, Marc Marquez harus menghadapi kenyataan pahit lain karena menderita diplopia atau gangguan penglihatan ganda. Cedera tersebut memaksa MM93 mengakhiri musim MotoGP 2021 lebih cepat.

Setelah menghabiskan beberapa bulan untuk pulih dari cedera humerusnya, yang memaksanya untuk menjalani operasi tiga kali, pebalap Spanyol itu yakin bahwa ia akan kembali membalap tanpa masalah. Namun, penglihatannya meragukan masa depannya.

“Pada musim 2020/2021 saya mencapai titik terendah,” kata Marquez dalam wawancara dengan El Partidazo de COPE dikutip dari MotoGP, Senin (21/2/2022).

“Dengan penglihatan ganda, saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya pusing,” ujar Marquez.

“DNA tidak hilang, ketika saya kehilangan (penghlihatan) saya harus mengakhiri karir saya … Dan itu terjadi pada saya musim dingin ini, saya berpikir untuk tidak balapan lagi karena ada pilihan nyata untuk itu terjadi.” kata Marquez.

Marquez menyebut tiga opsi yang dihadapi Saat menghadapi diplopia kali ini, dokter tak langsung turun ke meja operasi, tapi melihat perkembangan selama tiga bulan.

Andai selama tiga bulan tak ada kemajuan, maka Marquez harus menjalani operasi. Hasil buruk jika hasil operasi tak berhasil maka Marquez harus pensiun. Beruntung, matanya pulih total pada Januari lalu.

“Dr Bernat Sánchez sangat tulus dan sangat jujur setiap saat. Dia memberitahu kita akan menunggu tiga bulan. ‘Kalau tidak sembuh, ada operasi yang akan memakan waktu tiga bulan lagi… dan jika operasi itu tidak membaik, mungkin Anda tidak akan memiliki penglihatan untuk balapan lagi. Anda hanya untuk menjalani kehidupan normal’. Tapi ketika Anda mengalami diplopia, Anda tidak bisa menjalani kehidupan seperti biasanya,” cerita Marquez.

Marquez merasakan ketidakpastian pemulihan gangguan penglihatan tersebut. Apalagi rider Spanyol itu merasakan lagi pengalamannya sepuluh tahun silam, yakni dibekap masalah penglihatan yang sama. Marquez mengakui dirinya sempat menangis di dalam kamar sendirian.

“Terkadang menangis sendirian di kamar. Karena Anda tahu apa yang akan datang apa yang bisa terjadi… realistis. Tidak peduli seberapa optimis Anda, tidak peduli seberapa ingin Anda mengendarai sepeda motor lagi dan seberapa besar Anda ingin keluar dari lubang, Anda harus realistis,” tutur Marquez.

“Sungguh kacau tidak bisa menjalani kehidupan normal dan memiliki ketidakpastian ini. Adalah keajaiban bahwa setelah dua setengah atau tiga bulan, penglihatan Anda telah sembuh dan Anda tidak mengalami gejala yang tersisa,” tambah dia.

Kini ekspektasi besar dihadapkan pada Marc Marquez. Pasalnya, sebelum dibekap cedera itu Marquez menjadi penguasa MotoGP dengan merengkuh enam titel juara dunia dalam tujuh musim. Dominasi Marquez begitu mencolok pada tiga tahun silam ketika menjadi kampiun dengan jarak 150 poin dari runner-up Andrea Dovizioso.

Marquez telah mengikuti persiapan menuju musim baru dengan tampil di tes MotoGP Sepang, lalu dilanjutkan dengan tes MotoGP Mandalika.

Sumber:detik.com

Pos terkait