Penjabat Gubernur Tinjau Kegiatan Penanganan Stunting di Kota Subulussalam

Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, bersama istri Ayu Marzuki, saat meninjau pelaksanaan kegiatan Posyandu dalam upaya penanganan stunting di UPTD Puskesmas Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam

SUBULUSSALAM – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, bersama istri Ayu Candra Marzuki, meninjau pelaksanaan kegiatan Posyandu di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Senin, 8 Mei 2023.

Kegiatan itu, dilakukan sebagai bagian dari penanganan stunting di kabupaten tersebut.

Bacaan Lainnya

Achmad Marzuki mengatakan, perlu komitmen bersama agar bisa menurunkan angka stunting sesuai target di tahun 2023 yaitu sebesar 13,02 persen bisa tercapai.

“Tidak apa-apa angka (stunting) tinggi. Dengan itu intervensi yang kita lakukan bisa lebih maksimal. Yang penting semua sekarang fokus, kerja maksimal sehingga stunting di tempat kita bisa turun dan hilang,” kata Achmad Marzuki yang didampingi Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif.

Di 2021, berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia bahwa angka prevalensi stunting Kota Subulussalam berada pada kategori tinggi yaitu 41,8 persen.

Angka itu berada di atas angka stunting Aceh 33,2 persen dan nasional dengan angka 24,4 persen, sehingga Kota Subulussalam menjadi lokasi fokus yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai salah satu kabupaten/kota prioritas pencegahan dan penurunan stunting.

Achmad Marzuki dan istri yang juga Bunda Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) Aceh, kemudian turut mengikuti serangkaian kegiatan Posyandu. Di mana, ia memberikan masukan dan semangat kepada para para kader Posyandu.

Para petugas di sana pun yakin dan optimis, dengan asupan gizi yang cukup dan pemberian makanan tambahan seperti protein hewani, angka stunting di Subulussalam akan berangsur menurun.

Achmad Marzuki juga mengapresiasi kinerja para kader Posyandu. Ia meminta agar para kader Posyandu terus didampingi dan agar mereka tidak digonta-ganti.

“Jangan diganti mereka karena mereka yang paling tahu kasus apa yang terjadi dan pola penanganannya,” ujar Achmad Marzuki. (adv)

Pos terkait