ACEHINDEPENDENT- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menuturkan, saat ini lembaganya sedang menaikkan harga ayam di tingkat peternak. Hal ini dilakukan agar peternak tidak rugi di tengah harga pakan mahal.
“Kami ini semua sedang menaikkan harga di tingkat peternak karena selama ini harga live bird bisa di bawah Rp17.000 sehingga peternak rugi,” kata Arief saat dihubungi reporter Tirto dari Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Arief menambahkan, harga daging ayam saat ini di kisaran Rp36.000 yang menurutnya sudah sesuai dengan Perbadan Pangan Nomor 5 Tahun 2022.
Harga daging ayam setelah Idulfitri 2023 memang masih tinggi, bahkan pada 25 Mei lalu tembus hingga Rp53.000 per Kg. Hal ini membuat konsumen dan pedagang daging ayam resah.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai, kenaikan harga daging ayam dipicu harga pakan yang mahal.
“Penyebabnya memang dari awal harga DOC atau anakannya tinggi. Harga DOC itu tembus hingga Rp8.000. Nah, faktor yang paling kuat di awal itu adalah sebelum harga DOC naik itu adalah pakan. Pakannya tinggi, maka secara otomatis itu berpengaruh terhadap harga,” kata Abdullah ketika dihubungi Tirto, Jumat (26/5/2023).
Dia menuturkan, jika harga pakan ayam mahal, produksi pun akan terganggu. Akibatnya, pengurangan produksi terjadi dan membuat stok di pasaran menjadi berkurang.
Lebih lanjut, dia berharap pemerintah mulai dari Kementerian Perdagangan, Pertanian hingga Bapanas pendampingan peternak dan pedagang. Hal itu dilakukan agar harga daging ayam kembali stabil.
“Pendampingan sebenarnya yang diperlukan peternak dan juga pedagang. Kemudian, pendampingan yang seharusnya dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, atau Badan Pangan Nasional itu harus melakukan advokasi atau pendampingan terhadap peternak-peternak,” ucapnya.
Terkait harga pangan yang tinggi, dia pun berharap pemerintah memberikan subsidi distribusi dan pakan. Diharapkan langkah tersebut juga bisa menekan harga daging ayam yang mahal.
sumber: tirto