ACEHINDEPENDENT.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bakal segera melakukan serangan balasan ke pasukan Rusia.
Hal tersebut ia sampaikan di sela-sela pertemuan dengan sejumlah mitra di negara Eropa yang berperan penting dalam memasok senjata ke negaranya. Menurut dia pasukan Ukraina juga sedang mempersiapkan itu dengan sangat serius.
“Pasti akan ada langkah yang sangat serius. Saya tidak bisa memberi tahu Anda (kapan). Tetapi Anda pasti akan melihatnya dan Rusia pasti akan merasakannya,” kata Zelensky mengutip CNN, Minggu (14/5).
“Kami percaya pada kemenangan dan percaya langkah penting pertama akan segera diambil,” ucap dia.
Seorang pejabat senior militer AS mengatakan kepada CNN pasukan Ukraina telah “membentuk” operasi sebelum serangan balasan dilakukan.
Mereka disebut telah mendata target seperti depot senjata, pusat komando, hingga mempersiapkan medan perang. Ini dikatakan sebagai h standar yang dibuat sebelum operasi gabungan besar.
Zelensky sebelumnya sudah bertemu Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sehingga berhasil mendapat dukungan. Menurut dia Roma juga akan mendukung upaya Kyiv di masa depan untuk bergabung dengan NATO.
“Kami siap mendukung intensifikasi lebih lanjut kemitraan Ukraina dengan NATO, kami akan membahasnya di Vilnius pada KTT Juli, itu mungkin akan menjadi tema sentral” kata Meloni.
Kini Zelensky telah berada di Jerman untuk menggalang dukungan dari sekutu untuk menghadapi invasi Rusia.
Wakil direktur di Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman Christian Moelling mengatakan kedatangan Zelensky untuk mengetahui langsung bagaimana Kanselir Olaf Scholz melihat potensi perang berakhir.
“Apakah Jerman menginginkan kemenangan Ukraina atau cukup untuk mengakhiri perang? Penting bagi Zelensky untuk mendengar langsung dari kanselir bagaimana pendapatnya,” kata Moelling.
Jerman sebelumnya telah memberi bantuan militer senilai 2,7 miliar euro (US$3,95 miliar) ke Ukraina, paket terbesarnya sejak invasi Rusia, dan menjanjikan dukungan lebih lanjut untuk Kyiv selama diperlukan. Jerman juga sudah menampung sekitar satu juta pengungsi Ukraina..(*)
sumber: cnn indonesia
