ACEHINDEPENDENT | BANDA ACEH – Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar AP, mengharapkan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) cabang Aceh mampu bersinergi untuk meningkatkan mutu kesehatan kaum perempuan di Aceh khususnya dalam menekan angka kematian ibu (AKI).
“POGI adalah wadah naungan para ahli medis yang secara khusus membidangi kesehatan wanita. Bidang ini menjadi penting dan perhatian bersama sebab melalui mereka inilah para ibu yang akan membantu melahirkan generasi tumpuan harapan bangsa di masa depan,” kata Iskandar dalam Acara Pelantikan Pengurus POGI Cabang Aceh Periode 2022-2025, di Hotel Hermes Palace, Sabtu (27/5/2023). Malam.
Ia menerangkan, rendahnya kualitas kesehatan wanita, selain menjadi salah satu penyebab angka kematian ibu hal itu juga menjadi penyebab tingginya angka stunting di suatu daerah.
Karena itu, Iskandar meminta seluruh stakeholder untuk dapat bekerjasama menangani masalah ini, agar kualitas kesehatan wanita Aceh bisa lebih baik lagi di masa depan.
“Tentu ada banyak pihak yang berperan meningkatkan kualitas kesehatan kaum wanita ini, antara lain, Pemerintah Daerah, akademisi dan berbagai elemen masyarakat. Namun kalau berbicara dalam konteks medis, para ahli OBGYN memegang peranan yang sangat vital,” pungkasnya.
Sebab itu, sangat penting bagi para ahli OBGYN untuk bersatu dalam sebuah wadah agar dapat saling berbagi dan bertukar pikiran guna meningkatkan wawasan dan kapasitas dalam menangani isu Kesehatan wanita. Terlebih lagi, banyak organisasi profesi medis di Aceh sangat aktif menggelar kegiatan ilmiah untuk membahas berbagai pengetahuan baru.
“Forum-forum ilmiah itu kita harapkan bisa membuat pada ahli medis kita semakin cakap dan unggul. Dengan pengetahuan yang unggul, kita berharap para ahli OBGYN dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan, sehingga penanganan kesehatan wanita Aceh dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Bapak PROF. DR. dr. Budi Wiweko, Sp.OG mengatakan, kesehatan wanita khususnya terkait reproduksi sangat penting untuk diperhatikan, lantara kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi nomor dua pada perempuan di Indonesia setelah kanker payudara.
Kemudian, angka kematian pada ibu juga masih sangat tinggi khususnya yang kerap terjadi pada masa hamil tua dan nifas. Berdasarkan data pada tahun 2022 di Aceh sebanyak 119 ibu wafat selama kehamilan, yang didominasi akibat pendarahan, eklampsia dan infeksi.
Sebab itu, ia berharap sinergitas semua pihak agar bisa meningkatkan kualitas kesehatan wanita dan menekan angka kematian ibu.(*)
Sumber : acehprov.go.id