Asupan Gizi Teratur, Walkot : Stunting Turun 1,42 Persen Di Langsa

Dok/Istimewa

LANGSA: Dampak Stunting banyak sekali kerugian yang dialami anak, kalau mengalami stunting. Dampak jangka pendek stunting pada anak usia 0-balita adalah: (1) Anak mudah sakit, (2) Tumbuh kembang anak terhambat, contohnya anak terlambat bicara atau berjalan. Selain itu, stunting juga memiliki dampak jangka panjang, yaitu (1) Ketika sekolah, mengalami penurunan kemampuan belajar, sehingga berdampak buruk pada prestasi belajar; (2) Obesitas/kegemukan; (3) Ketika dewasa, menurunkan kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang layak; (4) Memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus, penyakit jantung, dll.

Data stunting Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Langsa pada Juli 2022 turun 1,42 persen dengan sasaran balita 12.406 untuk lima kecamatan dalam wilayah Pemko Langsa.

Bacaan Lainnya

Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid MM, menjelaskan hal itu pertemuan aksi 3 rembuk stunting program aksi konvegensi stunting Kota Langsa.

Menurut, Marzuki Hamid, berdasarkan hasil dengan sasaran balita untuk Kecamatan Langsa Timur ada 1.502 balita, laki-laki 15, perempuan 16 total 31 dengan persentase 2.06 persen. Lalu Kecamatan Langsa Lama ada 1.454 balita, laki-laki 1, perempuan 2 total 3 dengan persentase 0,12 persen.

Kemudian Langsa Barat ada 2.579, untuk laki-laki 20, perempuan 19, total 39, dengan persentase 1,51 persen, lantas untuk Kecamatan Langsa Baro ada 3.827, laki-laki 8 dan perempuan 16, total 24 dengan persentase 0,63 persen. Untuk Kecamatan Langsa Kota sasaran balita ada 2.044, laki-laki 42, perempuan 37 total 79 dengan persentase 3,86 persen.

Secara akumulatif untuk lima kecamatan sasaran balita 12.406, laki-laki 86 dan perempuan 90 dengan total 176 dan persentasenya 1,42 persen.

“Kegiatan prioritas nasional yang telah dicanangkan melalui rencana kerja pemerintah pusat sejak tahun 2018, yaitu percepatan penurunan stunting dan Kota Langsa ditetapkan sebagai salah satu dari 514 kabupaten/kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi yang ditetapkan oleh keputusan menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala badan perencanaan pembangunan nasional tahun
2022,” terangnya.

Lanjutnya, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama
pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya.

Bahkan, stunting dan kekurangan gizi pada balita berkontribusi pada berkurangnya 2-3, 2-3 % produk domestik bruto setiap tahunnya. Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 mencatat prevalensi stunting di Kota Langsa sekitar 25,5 % atau lebih rendah dari rata-rata Provinsi Aceh sebesar 33,2%.

Sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada tahun 2024 sebesar 14 %. Gambaran prevalensi stunting di Kota Langsa diperoleh dari data e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).

Pada tahun 2020 ditemukan sebanyak 1,9 % balita menderita stunting, pada tahun 2021 ditemukan
sebanyak 1,7 % balita menderita stunting dan sampai pada bulan Juli 2022 dari 93,8% balita diukur dan
diverifikasi, ditemukan sebanyak 1,4 % menderita stunting.

Penurunan persentase stunting di Kota Langsa berdasarkan e-PPGBM ini membawa angin segar bagi
kita semua untuk terus meningkatkan entri datae-ppgbm menjadi 100% agar gambaran riil persentase stunting dapat kita peroleh.

“Progres penurunan stunting pada 15 gampong lokasi fokus Tahun 2021 menggambarkan bahwa
program percepatan penurunan stunting telah berjalan dengan baik walaupun di tengah kita sedang berjuang mencegah penyebaran Covid-19,” ungkapnya.Kemudian, strategi dan rencana program tahun 2022 pun harus disiapkan untuk percepatan penurunan stunting pada 21 desa lokasi fokus baru dengan tidak meninggalkan 15 desa lokasi fokus yang terus berupaya mencegah dan mempercepat penurunan stunting di wilayahnya.

“Semoga berjalannya 8 aksi integrasi penurunan stunting di Kota Langsa ini dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting tidak hanya di gampong lokasi fokus, tetapi berangsur-angsur pada seluruh gampong yang ada,” papar Marzuki.

Lantas, rembuk stunting ini merupakan rembuk pertama kalinya sejak Kota Langsa ditetapkan sebagai
lokasi fokus percepatan penurunan stunting. Rembuk ini merupakan bagian dari 8 aksi integrasi yang
akan memperkuat efektivitas intervensi penurunan stunting mulai dari analisis situasi, perencanaan,
pemetaan dan pelaksanaan program, penguatan regulasi, pembinaan Kader Pembangunan Manusia
(KPM), penguatan manajemen sampai review kinerja tahunan percepatan penurunan stunting.

Di samping itu juga rembuk stunting ini dilakukan untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara seluruh komponen yang ada baik pemerintah daerah, pemerintah desa, lembaga non pemerintah dan masyarakat.

Sebagai wujud komitmen bersama antar semua pihak, maka akan melakukan penandatanganan komitmen penanggulangan dan percepatan penurunan stunting terintegrasi di Kota Langsa tahun 2022.

“Khusus untuk 21 gampong lokasi fokus tahun 2022 yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan
Wali Kota Langsa Nomor 251/440/2022 tentang gampong lokasi stunting dalam wilayah Kota Langsa tahun 2022-2023. Kami minta keseriusan dan komitmen dari camat, geuchik dan para pihak untuk
bersama-sama mewujudkan percepatan penurunan stunting secara terintegrasi dengan memanfaatkan
segala potensi yang ada di gampong,” pintanya.

Lanjutnya, konsultasi dan pemeriksaan kesehatan ini sebagai salah satu upaya untuk menciptakan keluarga sehat dan mencegah terjadinya kematian ibu, bayi dan anak serta mempercepat penurunan stunting.

Perjuangan mencegah dan menurunkan stunting ini tidak sulit selama koordinasi, komunikasi dan
kerjasama yang baik dari semua pihak. Tantangan tentu selalu ada, namun jadikan tantangan tersebut sebagai semangat dan dorongan semua dalam menjalankan komitmen bersama.

“Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah. Anak-anak bangsa adalah bagian dari masa kini dan masa depan. Sekarang kita rawat mereka, kelak mereka yang merawat bangsa,” imbuhnya.

Harapan ke depan semoga upaya dalam percepatan penurunan stunting di Kota Langsa dapat terwujud selamat berjuang, tetap semangat dan optimis dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai
pelayan masyarakat,” tandasnya.(adv)

Pos terkait