Dengan menerapkan pola hidup sehat ini, Ibu dapat memperoleh banyak manfaat, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Lantas, mengapa Ibu perlu menerapkan pola hidup sehat? Simak beberapa alasannya di bawah ini.
- Mengurangi stress
Pola hidup sehat tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik. Dalam otak, terdapat beberapa bagian yang dapat mengatur mood. Dengan mood yang baik, semangat untuk beraktivitas akan meningkat, tidur lebih berkualitas, serta kemampuan untuk fokus terhadap suatu hal pun menjadi lebih baik. Menerapkan pola hidup sehat juga dapat mengurangi tingkat stress.
- Meningkatkan energi
Pola hidup sehat identik dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta olahraga teratur yang secara langsung dapat membantu peningkatan energi. Olahraga akan membantu melepaskan endorfin. Endorfin, selain dapat membuat perasaan lebih baik, juga dapat membantu meningkatkan energi.
- Mengurangi resiko terkena penyakit
Menjaga pola makan serta aktif berolahraga merupakan kunci pola hidup sehat. Dengan paduan tersebut, resiko beberapa penyakit, seperti diabetes, jantung, stroke dan hipertensi dapat dihindari.
- Menjaga produktivitas
Menganut pola hidup sehat akan berdampak pada meningkatnya produktivitas. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Population Health Management pada tahun 2012 menyatakan bahwa mengonsumsi makananan kurang sehat dapat meningkatkan resiko penurunan produktivitas hingga sebesar 66%.
- Menjaga berat badan tetap stabil
Pola hidup sehat dapat dimulai dengan hal simpel sekalipun, misalnya dengan sarapan pagi untuk membantu proses metabolisme, mengganti makanan yang mengandung gula berlebihan serta soda dengan buah ataupun air putih. Dalam jangka panjang, kebiasaan baik ini akan membawa dampak baik bagi tubuh, yaitu menjaga stabilnya berat badan. Selain berat badan, kesehatan gigi, kulit, serta kuku juga dapat meningkat apabila menjalani pola hidup sehat
Pola Hidup Sehat Kurangi Faktor Risiko Stroke
Dokter spesialis saraf RS Imanuel Way Halim, dr Ruth Mariva SpS, menyebutkan, serangan penyakit stroke dapat dicegah atau diminimalkan dengan mengontrol faktor risikonya serta menjaga pola hidup sehat.
“Upaya mencegah stroke di antaranya dengan mengelola faktor risiko stroke secara baik dan benar,” kata dr Ruth Mariva SpS dalam seminar awam tentang peningkatan kualitas hidup pasien stroke, di Bandarlampung, Sabtu (7/4).
Menurut dr Ruth, faktor risiko utama stroke adalah darah tinggi, kencing manis dan penyakit jantung. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji, alkohol, merokok, menggunakan narkoba, kurang berolah raga, serta memiliki kolesterol dan asam urat tinggi.
“Untuk pemecahan masalah hipertensi, perlu dilakukan deteksi dini dengan memeriksa tekanan darah secara rutin. Hipertensi kebanyakan tidak memberikan gejala, meski kadang-kadang sakit kepala dan tegang di bagian tengkuk,” katanya.
Sehubungan dengan itu, pihaknya meminta masyarakat untuk menganut pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, di antaranya jeruk, pisang dan apel.
“Kurangi mengonsumsi garam dan gula, kurangi makanan gorengan/manis dan berlemak tinggi, serta mengonsumsi makanan bervariasi. Selain itu, usahakan tidak stres, selalu berpikir positif dan istirahat cukup, seperti tidur 6-8 jam sehari dan berolah raga teratur, serta periksa kesehatan secara teratur, tidak merokok dan tak minum alkohol,” katanya.
Bagi penderita yang sudah stroke kualitas hidup dapat ditingkatkan dengan tetap semangat, tidak depresi dan latihan teratur. “Pencegahan dilakukan sebelum kena stroke atau preventif primer, maupun pencegahan stroke berulang atau preventif sekunder,” kata dr Ruth. (adv)