Asupan Nutrisi Ibu Hamil Seribu Hari Kehidupan

Ilustrasi. Foto: Net.

BANDA ACEH – Asupan nutrisi ibu hamil seribu hari pertama kehidupan janin sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak untuk mencegah stunting.

Dokter Spesialis Gizi, Klinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin, Marisa mengatakan, seribu hari pertama kehidupan itu dihitung sejak awal masa kehamilan, sampai anak berusia dua tahun.

Bacaan Lainnya

“Jadi nutrisi harus diperhatikan selama sembilan bulan atau sekitar 270 hari di dalam kandungan. Selebihnya 730 hari lagi, yaitu setelah bayi lahir hingga dia berusia dua tahun,” kata Marisa.

Menurutnya, pemenuhan asupan gizi itu penting di semua lini kehidupan dari berbagai usia. Mulai dari anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, maupun lanjut usia (lansia).

Sambung Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) itu, pada masa kehamilan sangat penting menjaga kestabilan asupan gizi. Karena pada masa-masa tersebut, terjadi penambahan sel-sel darah maupun jaringan masa otot dan lemak pada ibu hamil.

“Jadi penting sekali, karena 20 persen stunting itu sudah terjadi sejak dalam kehamilan,” sambung Marisa.

Kekurangan nutrisi, tambah Marisa, juga dapat menghambat pertumbuhan janin. Sehingga tidak berkembang berdasarkan usia kehamilan, serta tak mencapai target. Akibatnya, bayi akan lahir dengan ukuran yang kecil, karena berat badan rendah dan berisiko terkena stunting.

Sambung Marisa, harus ada tambahan jumlah asupan gizi yang perlu dikonsumsi ibu hamil, agar pertumbuhan janinnya sempurna. Serta tidak terjadi kekurangan gizi selama masa kehamilan.

“Karena pertumbuhan janin yang cepat sekali selama sembilan bulan, jadi perlu didukung dengan gizi yang baik pula,” ujar Marisa.

Marisa menyebutkan, kekurangan gizi selama kehamilan mengalami, juga dapat memicu anemia terhadap ibu hamil tersebut. Selain itu, sebabkan resiko melahirkan bayi yang akan menjadi stunting lebih besar. Pemenuhan kebutuhan nutrisi serta pemberian air susu ibu (asi) eksklusif, menjadi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

“Jika terserang anemia, juga akan berpengaruh pada tinggi badan bayi saat lahir. Bisa jadi ukurannya lebih pendek dari 48 sentimeter (cm), itu juga risiko stunting,” jelas Marisa.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Sulasmi, selain memakan sayur-sayuran segar dan buah-buahan, penting bagi ibu hamil untuk juga mengonsumsi protein hewani, agar nutrisi dapat terpenuhi.

“Saat masa kehamilan, memang sering alami mual dan muntah. Tetapi makan tetap harus dijaga, untuk pemenuhan gizi seimbang. Jika tidak, akan berpengaruh terhadap kecenderungan stunting pada anak,” imbuh Sulasmi. (adv)

Pos terkait