Investasi emas kian hari semakin diminati. Alasannya karena emas tergolong sebagai aset safe haven yang dianggap mampu dapat melindungi investor dari krisis keuangan. Bahkan nilai jualnya cenderung bergerak naik setiap tahun.
Sehingga, tidak heran jika masyarakat saat ini terus membeli atau mengoleksi emas sebagai upaya melindungi aset agar tidak tergerus inflasi.
Apalagi masyarakat kini semakin dimudahkan untuk membeli emas. Dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, investasi emas tidak hanya secara fisik, tapi juga dalam bentuk digital.
Emas digital adalah salah satu jenis emas 24 karat yang bisa disimpan secara digital. Investor bisa dapat membeli emas secara online tanpa harus memikirkan tempat penyimpanan emas tersebut, sehingga memberi kenyamanan dan fleksibilitas lebih bagi nasabah.
Pembeliannya pun bisa dilakukan kapan dan di mana saja serta bisa dengan satuan terkecil. Bahkan masyarakat hanya menyiapkan modal sekitar Rp 10.000 untuk pembelian emas melalui marketplace atau platform terpercaya.
Artinya, untuk memulai investasi emas tidak harus punya modal besar. Dengan modal uang Rp 10.000 masyarakat kini sudah bisa berinvestasi emas secara digital. Seperti diketahui, mengutip situs logammulia.com, Senin (22/1) harga emas Antam secara fisik sudah mencapai Rp 1,12 juta per gram.
Dengan kata lain, bagi masyarakat yang memiliki keuangan terbatas, tidak perlu khawatir. Pasalnya, investasi emas sudah bisa dilakukan dengan cara mudah, aman dan tentunya murah.
Selain itu, kelebihan emas digital juga bisa ditukar dan dijadikan sebagai emas fisik dengan mudah. Investasi emas digital juga bisa menjadi tambahan untuk diversifikasi portofolio. Dengan memiliki aset yang berbeda, risiko investasi dapat dikurangi.
Financial Expert CNBC Indonesia Aulia Akbar menyebut bahwa perkembangan emas digital di Indonesia terjadi sejak 2018. Namun saat itu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi belum meresmikan berbagai aturannya. Kini, setelah aturannya sudah ada, tren investasi emas digital pun terus meningkat.
Berdasarkan data Bappebti,rata-rata transaksi aset emas digital meningkat per bulan dan pada 2022 tercatat rata-rata transaksi emas digital per bulan mencapai Rp 173,7 miliar. Hal ini dilanjutkan dengan peningkatan tren transaksi emas digital dalam dua bulan pertama di 2023 sebesar Rp 325,76 miliar per bulan.
Akbar pun meyakini investasi emas secara digital akan semakin diminati baik dalam jangka waktu cepat maupun lambat. Dengan catatan, platform penyedia investasi emas tersebut gencar melakukan edukasi kepada masyarakat perihal investasi emas digital.
Di samping itu, investor juga perlu untuk menentukan tujuan finansial dalam berinvestasi emas. Menurut Akbar, investasi emas harus dilakukan dengan jangka panjang.
“Jangan pakai emas buat jangka pendek, spread harga beli dan buyback tinggi terlepas digital atau fisik,” kata dia.
Selanjutnya adalah rutin dan konsisten dalam berinvestasi emas digital. Caranya adalah dengan melakukan secara mingguan atau bulanan sehingga sedikit demi sedikit tabungan emas bakal bertambah.
Dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan emas digital, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT ANTAM Tbk menghadirkan program investasi emas fisik secara digital melalui program BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas).
BRANKAS merupakan layanan depositori emas yang ditawarkan oleh UBPP Logam Mulia. Program ini menawarkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan transaksi dalam mengelola aset emas melalui layanan BRANKAS LM yang dapat dilakukan secara online dengan harga beli dan harga jual kembali (buyback) yang kompetitif.
Adapun saat ini ANTAM tengah mengembangkan platform aplikasi mobile untuk transaksi Brankas LM maupun transaksi pembelian emas fisik secara digital. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pelanggan dalam bertransaksi.