Kabar Gembira, Temuan Cadangan Gas Baru di Aceh

Cadangan Gas

ACEHINDEPENDENT.COM –KABAR itu datang dari dunia minyak dan gas bumi (Migas) Aceh. Pasalnya, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan PT Pema Global Energi (PGE) mengumumkan adanya temuan hidrokarbon dari kegiatan usaha hulu migas di Wilayah Kerja Aceh tepatnya di Wilayah Kerja Blok B, pada Selasa (8/8/2023).

Terkait temuan itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (Kadis ESDM) Aceh, Ir Mahdinur MM, menjelaskan, pengeboran satu sumur sudah menghasilkan hasil positif yang menjanjikan. “Kami menyambut antusias pengeboran yang kami lakukan selama ini di wilayah kerja Aceh sudah berhasil mengidentifikasi sumber cadangan gas baru,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data seismik sebelumnya, sebut Mahdinur, ada dua lagi sumur eksplorasi yang rencananya akan dilakukan pengeboran. Langkah ini, sambungnya, diharapkan memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi sumber daya energi yang ada di Aceh.

Mahdinur menambahkan, penemuan sumber cadangan gas baru ini bukan hanya berpotensi meningkatkan pasokan energi, tapi juga memiliki dampak ekonomi dan potensi pengembangan industri di Aceh. “Selain berpotensi meningkatkan pasokan energi, temuan sumber cadangan gas baru ini juga memiliki dampak ekonomi dan potensi pengembangan industri di Aceh,” tutup Kadis ESDM Aceh, Ir Mahdinur MM.

Sebelumnya, Kepala BPMA, Teuku Mohamad Faisal menyampaikan, keberhasilan tersebut berkat dukungan dari Pemerintah, Pemerintah Aceh, dan kerja keras PT Pema Global Energi (PGE) serta dukungan masyarakat. “Syukur Alhamdulillah hari ini sumur A-55A sudah dilakukan perforasi, dan sedang dilakukan well testing untuk beberapa waktu kedepannya dalam rangka untuk uji kandungan lapisan,” papar Faisal.

Pada tahun 2023, sebutnya, BPMA telah menyetujui usulan PGE untuk melakukan pemboran eksplorasi tiga sumur yaitu Aron A-55A, Aron A-72A dan Rayeu C-1A dari komitmen kerja pasti yang awalnya hanya satu sumur eksplorasi. Eksplorasi yang saat ini dilakukan, sebutnya, merupakan upaya menemukan cadangan-cadangan migas baru di Wilayah Kerja Aceh sebagai bagian dari program nasional 1 Juta BOPD dan 12000 MMScfd.

Seperti diketahui, PT PGE mulai mempersiapkan pemboran tiga sumur untuk mencari cadangan migas di tiga lokasi dalam wilayah Aceh Utara. Ketiga lokasi itu masing-masing sumur A-55 di kawasan Desa Mampree dan Desa Ampeh, Kecamatan Syamtalira Aron, sumur A-72A di kawasan Desa Tanjong Krueng Pase, Kecamatan Syamtalira Aron, serta sumur Rayeu C-1A di kawasan Desa Meudang Ara, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara.

Informasi tentang temuan cadangan migas baru di Aceh Utara itu juga disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT PGE, Andika Mahardika, dalam sambutannya pada acara penandatangan perjanjian pengalihan dan pengelolaan Participating Interest (PI), di Point A, Nibong, Aceh Utara, Selasa (29/8/2023).

“Mohon doa dan dukungan sehingga semua drilink serta seismik dan pekerjaan yang dilakukan PGE ini bisa berlangsung lancar. Sebab, untuk tahun ini saja kita punya komitmen pengeboran baru dan seismic dengan nilai investasi hampir 38 juta dolar Amerika,” jelasnya.

Jika dari tiga sumur yang akan dibor dalam tahun ini ditemukan cadangan migas, sambung Andika Mahardika, pihaknya akan melakukan pengeboran di tujuh sumur lain, sehingga total bisa 10 sumur yang akan dibor.  “Dengan kegiatan seperti itu, kita berharap mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh Utara dalam aktivitas drilik dan seismik serta penemuan cadangan baru,” timpal Andika.

Andika juga mengungkapkan, dari total migas yang diproduksi oleh PGE, hampir 70 persen hasilnya kembali ke Aceh melalui beberapa jalur distribusi seperti bagi hasil, melalui BPMA, PT Pase Energi Aceh Utara, dan dividen ke PT Pema yang dimiliki Pemerintah Aceh. “PGE bukan pemilik Blok B, tapi petani penggarap dengan pengawas BPMA,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, pekerja terbanyak di PGE saat ini merupakan putra putri Aceh.  “Dari segi tenaga kerja, 97 persen berasal dari Aceh, dan dari jumlah itu 75 persen warga Aceh Utara. Jadi, pegawai PGE di luar Aceh saat ini hanya 3 persen,” kata Andika seraya menyatakan pihaknya selama ini juga aktif membina bumdes yang ada di lingkungan perusahaan.

Pemerintah Aceh Serahkan 10 Persen PI Blok B ke Aceh Utara

PEMERINTAH Aceh melalui PT Pema Global Energi (PGE) resmi menyerahkan 10 persen participating interest (PI) pengelolaan Wilayah Kerja Blok B kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Aceh Utara. Penyerahan itu berlangsung di halaman Kantor Operasional PT PGE, Point A, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, pada Selasa (29/8/2023). Participating Interest adalah hak dan kewajiban sebagai kontraktor dalam kontrak kerja sama, baik secara langsung maupun tidak langsung, pada suatu wilayah kerja.

Dalam hal ini, Penjabat Gubernur Aceh memberi kesempatan besar kepada Aceh Utara untuk mendapatkan 10 persen PI dari Wilayah Kerja Blok B yang kini dikelola oleh salah satu anak perusahaan PT Pembangunan Aceh (PEMA) yaitu PT PGE. PGE mulai mengelola Wilayah Kerja B sejak 18 November 2021 lalu untuk masa 20 tahun ke depan.

“Proses alih kelola dari PT Pertamina Hulu Energi NSB (PHE NSB) kepada PT PGE berjalan baik. Buktinya, hingga saat ini mampu memberi pemasukan yang signifikan kepada Pemerintah Aceh melalui dividen yang disetor ke kas daerah. Selain itu, hal ini juga memberikan multiplier efek yang besar kepada Aceh serta membuka lapangan kerja yang lebih luas kepada warga Aceh,” ujar Penjabat Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki, dalam kesempatan terpisah.

Pengelolaan PI 10 persen diberikan kepada PT Pase Energi NSB yang merupakan anak perusahaan dari BUMD Aceh Utara yaitu PT Pase Energi Migas (Perseroda). Setelah ini, Aceh Utara melalui BUMD tersebut diharapkan mendukung penuh PT PGE agar bisa meningkatkan produksi migas di Wilayah Kerja B.

Kepala BPMA, Teuku Mohamad Faisal, melalui Wakil Kepala BPMA, Muhammad Najib, mengucapkan selamat kepada Pemkab Aceh Utara atas perolehan hak Participating Interest (PI) wilayah sebesar 10 persen dalam kontrak kerja sama pengelolaan migas di Wilayah Kerja B.

“Kita semua tentu sangat bangga dengan langkah ini. Harapan kita bersama agar sinergi yang terjalin antara Pemkab Aceh Utara, PGE sebagai operator di WK B, dan PT Pase Energi NSB sebagai badan usaha milik Pemkab Aceh Utara, dapat membawa kolaborasi yang produktif dalam menjalankan operasi migas di wilayah tersebut,” harap Najib.

Direktur Utama PT PEMA, Ali Mulyagusdin, juga menyampaikan selamat kepada Aceh Utara. Ia berharap, sinergi selalu terbangun antara sesama BUMD di Aceh. Menurutnya, proses ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa pengawasan dari BPMA serta dukungan dari Penjabat Gubernur Aceh, DPRA, PT PGE, dan pihak lain yang terlibat dalam proses penyelesaian pengalihan.  “Kita berharap, pemberian PI 10 persen ini dapat menjadi motor penggerak BUMD Aceh Utara dan mensejahterakan masyarakat,” pungkas Ali Mulyagusdin.

Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr Mahyuzar, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II Setdakab Ir Risawan Bentara MT, pada acara tersebut mengatakan, pihaknya atas nam Pemkab dan masyarakat Aceh Utara mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak terkait atas pennandatangan perjanjian pemberian PI 10 persen dari Pemerintah Aceh ke Pemkab Aceh Utara.

Para Pihak Harus Bergerak Cepat

ANGGOTA Komisi III DPR Aceh, Muchlis Zulkifli ST, mengapresiasi kinerja Pasalnya, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan PT Pema Global Energi (PGE) sudah mengumumkan adanya temuan cadangan migas baru di Wilayah Kerja Blok B. “Penemuan cadangan migas baru ini merupakan kabar baik dan menggembirakan. Kita berharap, hal ini akan memberi kontribusi bagi upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar BSCFD,” jelas Anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), ini.

Untuk menindaklanjuti temuan cadangan migas baru itu, pria yang akrab disapa Ngoh Muschlis ini berharap para pihak terkait dapat bergerak cepat dengan melakukan kajian, penelitian, dan berbagai kegiatan lain yang dibutuhkan. Sehingga, sumur minyak yang ditemukan tersebut bisa berproduksi dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. “Para pihak terkait harus bergerak cepat agar cadangan migas baru yang ditemukan itu bisa segera dilakukan eksploitasi. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” harap Ngoh Muchlis.

Lebih lanjut, Amggota DPR Aceh dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 ini menyampaikan, temuan cadangan migas baru ini merupakan bukti bahwa Aceh masih merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dapat dijadikan target utama dalam proses eksplorasi migas. Ngon Muchlis juga berharap ke depan akan semakin banyak lagi ditemukan sumber cadangan migas di Aceh Utara dan berbagai kabupaten/kota lain di Aceh.

“BPMA, PT PGE, Pemerintah Aceh melalui Dinas ESDM Aceh, serta pihak terkait lainnya harus berkerja lebih keras dan serius mengkaji temuan cadangan migas baru ini. Selain itu, juga perlu membuat regulasi yang menarik bagi investor lain untuk melakukan eksplorasi sumber migas di Aceh. Sehingga kegiatan tersebut dapat memberi manfaat bagi masyarakat Aceh khusunya dan bangsa Indonesia pada umumnya,” jelas Muchlis Zulkifli yang juga Bacaleg DPR RI Partai Amanat Nasional (PAN) dari Dapil Aceh 1.

Menurut Ngoh Muchlis, kegiatan itu merupakan langkah maju bagi perkembangan ekonomi Aceh. “Jadi, kami berharap agar semua pihak terutama masyarakat setempat untuk memberi dukungan penuh terhadap tindak lanjut dari penemuan cadangan migas baru ini. Dukungan ini tentu sangat penting untuk membantu proses ini hingga ke tahap ekspoitasi. Sebab, nantinya di lokasi penemuan cadangan migas itu akan mampu menyerap tenaga kerja lokal yang banyak,” pungkas Muchlis Zulkfili. (*)

Pos terkait