Cristiano Ronaldo telah resmi menjadi pemain klub Arab Saudi, Al Nassr. Editor DailyMail, Ian Ladyman, menyebut keputusan tersebut sebagai akhir kisah dari perjalanan Ronaldo yang amat menyedihkan.
Pakar transfer sepak bola Eropa, Fabrizio Romano menyebut, jika Ronaldo bakal menerima upah sebesar 200 juta euro (setara Rp 3,3 triliun) per tahun. Menyoal kontraknya, Ronaldo disinyalir menandatangani kesepakatan selama 2,5 tahun.
Akan tetapi, kepindahan Ronaldo ke Arab Saudi cukup disayangkan oleh Ladyman. Ia menyebut bintang asal Portugal itu bakal kehilangan spotlight-nya di ‘Jazirah Arab’.
“Dia akan menyadari bahwa dia telah mendarat di [liga] sepak bola yang setara dengan black hole [lubang hitam]. Dia akan mencari jalan keluar lagi [dari Arab],” tulis Ian Ladyman, dikutip dari DailyMail.
Ian Ladyman pun lantas membandingkan akhir karier Ronaldo dengan legenda asal Brasil yang baru saja berpulang, yakni Pele. Serupa dengan Ronaldo, Pele juga mengakhiri petualangannya di negara yang kultur sepak bolanya tak begitu kental saat bergabung dengan tim asal Amerika, New York Cosmos.
Namun, Ladyman menilai petualangan Pele ke Amerika berbuah manis. Sebab, peraih tiga Piala Dunia itu mampu membangkitkan revolusi olahraga khususnya sepak bola di ‘Negeri Paman Sam’.
“Pele juga mengakhiri kariernya di [klub] sepak bola terpencil. Orang Brasil yang hebat, menghabiskan hari-harinya di Amerika untuk New York Cosmos. Hanya saja situasinya sedikit berbeda,” tulis Ladyman.
“Pele menghabiskan 16 tahun kariernya di Santos. Lalu melewatkan Amerika Selatan dan Eropa. Namun, ia berhasil menjadi tokoh Liga Sepak Bola Amerika Utara pada tahun 1975. Hal yang juga diikuti oleh George Best dan Johan Cruyff. Mereka membawa dampak besar ke liga yang sedang berkembang. Kehadiran mereka ke sana bukan untuk mendapatkan jumlah uang besar di masa pensiun,”
“Keputusan yang tepat bagi Pele. Dia banyak mencetak gol, menarik banyak perhatian penonton, dan membantu Cosmos memenangkan banyak gelar,” sambung Ladyman.
Kehadiran Pele ke Amerika berhasil mendatangkan dampak yang begitu besar. Ladyman tak yakin jika kepindahan Ronaldo ke Arab Saudi akan mengulang apa yang Pele lakukan. Pasalnya, kehadiran Ronaldo ke Al Nassr dipengaruhi oleh faktor uang semata.
“Semua ini tidak akan terjadi pada Ronaldo di Arab Saudi. Dia tidak akan mengulang apa yang terjadi di tahun 1970-an. Di Riyadh, di mana Ronaldo akan mendapatkan banyak uang yang tidak dibutuhkannya, sudah ada gambar besar seperti Marcus Rashford yang dipajang di pusat perbelanjaan. Lalu, mereka juga baru saja membeli Newcastle United,” tutur Ladyman.
“Arab Saudi tentu akan senang memiliki Ronaldo. Klub barunya, Al Nassr juga berharap dapat meningkatkan jumlah penontonnya di stadion. Tapi, Ronaldo tidak akan memimpin revolusi sepak bola di Arab Saudi. Dia juga tidak akan mengubah cara permainan baik di dalam maupun di luar negara teluk,”
“Kemungkinan besar dia akan segera menyadari bahwa dia telah mendarat di lubang yang salah dan akan segera mencari jalan keluar lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, rumor bergabungnya Ronaldo ke Al Nassr sempat beredar sejak Piala Dunia 2022 lalu. Di turnamen tersebut juga, Ronaldo baru saja diputus kontraknya oleh Manchester United usai melakukan wawancara kontroversial dengan Piers Morgan.
Cristiano Ronaldo Kini, ia disebut telah menyetujui kontrak selama 2,5 tahun. Artinya CR7 bakal bermain di Liga Arab Saudi hingga tahun 2025 mendatang.
sumber : kumparan