Berpura-pura Cek Cairan Infus hingga Injeksi
ACEHINDEPENDENT.COM, – Pelecehan seksual semakin marak terjadi, baru-baru ini viral sebuah pengakuan mengejutkan seorang wanita yang mengaku dilecehkan oleh perawat di salah satu rumah sakit di Jepara, Jawa tengah.
Melalui sebuah unggahan di Twitter, pemilik akun @UpWanita mengaku menjadi korban pelecehan seksual dan membeberkan kronologinya.
Menurutnya, pelecehan seksual yang ia alami saat sedang menjalani pengobatan rawat inap. Ia juga mengunggah foto terduga pelaku yang diyakini sudah sering melakukan pelecehan seksual.
“Twitter please do your magic! Aku mau speak up terkait kelakuan amoral org ini sebut saja Aan, memanfaatkan profesi sebagai jalan untuk melancarkan otak mesumnya, mungkin sebagian warga Jepara ada yg kenal dgn dia. Perawat cabul, mesum,” katanya.
Menurut pengakuan wanita yang belum diketahui identitasnya itu, pelaku telah melakukan pelecehan sebanyak lebih dari empat kali dalam satu hari.
Pelecehan seksual yang perawat tersebut lakukan dengan memasukan tangan ke bagian dada korban hingga area intim lainnya.
“Selama ini aku menutupi rasa trauma yang aku alami. Apa yg bisa kamu lakukan ketika terbaring lemah? Apa perawat tidak pernah diajari terkait etika terhadap pasien terutama pada pasien wanita?? Apakah dengan memanfaatkan kondisi fisik yg lemah dr wanita lalu dengan seenaknya menyentuh?” ujarnya.
Berbagai cara dilakukan agar pelaku tetap melancarkan aksinya setiap saat. Terlebih saat pelaku sedang piket membuatnya lebih mudah menghampiri korban hingga ia lancang menyentuh bagian sensitif korban.
“Dengan alasan mau injeksi, mau cek aliran infus dan lain-lain omong kosong semua. Aku masih setengah sadar saat dia memasukkan tangannya perlahan ke dadaku melalui kerah bajuku,” katanya.
Meski hingga kini kasus pelecehan belum menemukan titik terang dan tidak disebut secara rinci nama rumah sakitnya, salah satu rumah sakit di Jepara telah membalas thread tersebut, yaitu RSUD R.A Kartini.
“Assalamualaikum Wr.Wb, salam sehat untuk kita semua. Kami akan menindaklanjuti segala bentuk pengaduan dan terbuka untuk saran dan kritik. Mohon semua pihak untuk menahan diri dan tetap memperhatikan kaidah bersosial media yang baik dan benar serta tetap memperhatikan,” ujar pihak RSUD.
Tidak lama berselang pihak RSUD kembali memberikan klarifikasi bahwa pelecehan yang dilakukan perawat mereka adalah fitnah, mereka bahkan meminta korban untuk minta maaf dan akan melaporkan ke kepolisian jika korban bertindak lebih jauh.
“Dari hasil investigasi terbukti bahwa yang bersangkutan menyatakan bahwa ia tidak pernah melakukan pelecehan seksual. Kami minta pemilik akun meminta maaf seluruh media massa atau kami akan mengambil langkah hukum selanjutnya,” ujar pihak RSUD.
Alih-alih menyelesaikan masalah, klarifikasi tersebut justru disambut sinis warganet. Mereka mengatakan pihak rumah sakit seharusnya tidak bertindak secara objektif dan tidak mendiskriminasi korban.
“Sudah saya instruksikan ke dinas terkait untuk menindaklanjuti,” ujar Edy.***
sumber : pikiran rakyat
tags : #pencabulan