ACEHINDEPENDENT.COM, Jakarta – Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) memberi kado ulang tahun Republik Indonesia ke-77, dengan keberhasilan penemuan harta karun berupa hidrokarbon di Papua Barat oleh Pertamina Hulu Energi Regional 4 yang melakukan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi Markisa (MKS)-001.
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan, pengeboran Sumur eksplorasi yang terletak di Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP, Field Papua, Kabupaten Aimas, Papua Barat ini memiliki objektif utama di Batu Karbonat Formasi Kais.
“Sumur dibor dengan profil vertikal menggunakan rig PDSI#28.2/D1000-E,” kata Benny di Jakarta, Senin (15/8/2022).
Benny mengungkapkan, untuk melakukan pekerjaan pengeboran Sumur Markisa (MKS)-001menjadi tantangan tersendiri, letaknya di daerah remote memerlukan waktu mobilisasi peralatan dan material pemboran melalui jalur laut serta jenis formasi shale yang terindikasi high tectonic Stress sehingga membutuhkan perencanaan dan operasional pengeboran tepat dan akurat.
“Pekerjaan dry hole base diselesaikan tanpa adanya non productive time baik dari peralatan jasa penunjang dan material maupun dari sisi operasional, hal ini merupakan salah satu pencapaian di sumur ini,” ujarnya.
Setelah dilakukan serangkaian evaluasi terhadap properti formasi dengan menggunakan E-line logging tools, Pertamina Hulu Energi Regional 4 selanjutnya mengusulkan 2 interval Drill Stem Test (DST) yang berada dalam Formasi Kais, DST#1 : 2012 – 2020 mMD dan DST#2 : 1932 – 1942.5 mMD.
“Saat ini dilakukan kegiatan DST#1 (2012 – 2020 mMD) pada lapisan Limestone Reef Formasi Kais, periode clean up dengan choke 44/64″ mendapatkan rate gas 9,7 MMSCFD dan rate condensate 219 BCPD. Status per 13 Agustus 2022, Sumur Markisa (MKS)-001 sedang melakukan clean up interval DST#1,” papar Benny.
Success Ratio Lebih Tinggi
Menurut dia, penemuan hidrokarbon pada pengeboran sumur ekplorasi MKS-001 menjadi salah satu kado bagi bangsa Indonesia menjelang peringatan kemerdekaan. Keberhasilan penemuan hidrokarbon di wilayah yang kaya akan sumber daya alam di Papua Barat, termasuk minyak dan gas akan mendorong kegiatan eksplorasi yang lebih masif dan agresif di masa mendatang.
Lebih lanjut, Benny mengatakan bahwa keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi MKS-001 akan menambah kesuksesan pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 yang mencatatkan success ratio yang lebih tinggi dibandingkan capaian di tahun 2021 ataupun jika dibandingkan dengan rata-rata keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi di dunia.
Sampai semester I 2022, success ratio pengeboran sumur eksplorasi mencapai 75 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebesar 55 pereenndan mengungguli capaian global success ratio tahun 2021 yang sebesar 23,8 perdem. Dengan keberhasilan sumur MKS-001 maka success ratio pengeboran sumur eksplorasi tahun 2022 akan semakin tinggi.
“Tingginya success ratio pengeboran sumur eksplorasi akan semakin menguatkan keyakinan kita bersama bahwa dengan pengeboran eksplorasi yang masif dan penemuan hidrokarbon yang dihasilkan akan menjadi pondasi yang kuat untuk mencapai target 1 juta barel minyak (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas (BSCFD) di tahun 2030,” ungkap Benny.
sumber : liputan6