Pesona Gua Sarang Kini Menjadi Wisata Unggulan 

Keindahan lokasi wisata Gua Sarang taman hutan Sabang berhadapan langsung dengan laut.
ACEHINDEPENDENT.COM ,  KEINDAHAN alam Sabang tak henti-hentinya menunjukkan pesona wisata yang terus berkembang dan mulai banyak dikenal para wisatawan.
Mulai keindahan baharinya yang eksotis seperti taman laut pulau rubiah hingga keindahan sejumlah objek-objek wisata yang tersebar di Kota Sabang.
Sehingga tak heran jika Sabang sekarang ini menjadi buruan para wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Namun siapa sangka ternyata Sabang memiliki objek wisata unggulan lainnya yang tak kalah indah yakni, destinasi wisata bahari Gua Sarang.
Papan nama menuju lokasi wisata bahari Gua Sarang.
Dimana Gua Sarang merupakan goa alami yang terletak di sebelah barat kawasan wisata pantai Iboih, tepatnya dibalik bukit gunung Sabang.
Di balik bukit hijau dan diapit pantai pasir putih yang indah, Gua Sarang yang kini menjadi lokasi wisata favorit bagi kaula muda yang menyukai wisata kekinian dan petualang.
Disepanjang perjalanan menuju Gua Sarang, pengunjung akan ditemani oleh deburan suara ombak lautan, suara nyanyian burung yang berada di kawasan hutan lindung, dan pengunjung akan mendapati kelelawar menari-nari di atas langit perjalanan.
Udara yang segar, hutan yang terjaga, pantai yang indah adalah kombinasi komplit yang selalu ditawarkan oleh hampir setiap lokasi wisata di pulau Sabang, Aceh. Suasana perjalanan pun tidak membuat pengunjung bosan.
Berbagai fasilitas seperti tempat berswafoto bisa ditemui disepanjang perjalanan menuju Gua Sarang. Gua Sarang sudah menjadi salah satu objek wisata unggulan di Sabang.
Menyusuri lokasi wisata Gua Sarang dengan boat.
“Keberadaan Gua Sarang dibalik Gunung itu telah banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisman. Gua Sarang juga cocok dikunjugi oleh pencinta pertualagan atau adventure,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Sabang, Faisal beberapa waktu lalu.
Banyak pengunjung berpendapat bahwa Pantai Gua Sarang merupakan miniature Pantai Phuket yang ada di Thailand atau Raja Ampat yang berada di Indonesia Timur.
Pengunjung juga akan disuguhkan guratan dinding-dinding gua batu yang berdiri kokoh di tebing.
“Sekilas sih mirip seperti Raja Ampat. Ada pulau bebatuan di sekitar Gua, jadinya menambah tempat ini semakin eksotis. Apalagi airnya jernih dan suasana udara sangat sejuk,” kata seorang pengujung asal Sumatera Utara, Andika.
Keindahan Gua Sarang menjelang sore hari sambil melihat sunset.

 

Bagi pengunjung yang menggunakan jalur darat tidak bisa langsung masuk kedalam goa sarang. Tapi akan tetap dapat menikmati goa sarang dengan jarak sekitar lima puluh meter saja.
Karena untuk mencapai mulut gua sarang harus berenang atau menggunakan perahu. Di dalam Gua Sarang akan memacu adrenalin para wisatawan.
Pengunjung dapat melihat indahnya stalaktit yang bergantungan di langit-langit gua. Selain jalur darat, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Gua Sarang melalui jalur laut dengan menggunakan perahu masyarakat setempat atau speedboat, bisa diperoleh di Pantai pasir putih (pantai sebelah barat) dapat dicapai dari Balohan melewati gunung merapi Jaboi dan pemandian air panas Keunekai.
Tentunya harus didampingi oleh guide yang berpengalaman, karena Gua Sarang hanya bisa dimasuki jika air laut sedang surut, karena saat air laut pasang akan menutup pintu gua. Ini merupakan hal yang menarik untuk dicoba buat anda para petualang dan pecinta wisata bahari.
Untuk menuju lokasi ini, jika dari pusat Kota Sabang, sekitar satu jam perjalanan menuju menuju Kecamatan Sukakarya Pantai Iboih yang searah dengan Gua Sarang.
Setelah sampai di pintu gerbang, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni anak tangga dengan menyusuri jalan berbatu yang ditemani dengan suara deburan ombak.
Namun, stamina anda harus terjaga agar tidak tergelincir saat hendak menginjak bebatuan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang Faisal ST. MTP mengatakan, Gua Sarang memang sudah menjadi salah satu ikon wisata di Pulau Weh itu. Kata dia, kehadiran Gua Sarang itu menambah deretan destinasi wisata bahari di Aceh, khususnya di Sabang.
“Gua Sarang menambah deretan destinasi wisata di Sabang, selain unik lokasi ini juga berpotensi ramai dikunjungi wisatawan,” katanya.
Selain lokasinya yang strategis, dalam artian berdekatan dengan sejumlah destinasi wisata lainnya, membuat lokasi ini mulai ramai dikunujungi wisatawan.
Jembatan dirancang khusus untuk menyusuri keindahan taman hutan Sabang.

 

Pihaknya juga mengembangkan sejumlah destinasi wisata lainnya yang ada di Sabang melalui beragam atraksi wisata yang masuk dalam kalender event wisata Aceh 2021, tutupnya.
Kecuali itu kata Faisal, di Sabang juga memiliki taman hutan dengan pemandangan laut yang sangat indah.
Biasanya taman selalu identik berada di tengah kota dan dikelilingi berbagai macam tanaman dan bunga. Namun, taman yang satu ini justru menawarkan pemandangan yang tak biasa.
Ujung akhir jembatan berhadapan langsung dengan lautan.

 

Taman Hutan di Sabang berada tepat di tepi laut, tepatnya di sebelah kiri tugu Nol Klometer Sabang. Sehingga bagi pengunjung yang suka memandangi lautan beserta riak ombaknya, maka taman hutan ini bisa jadi rujukan.
Di taman ini, terdapat jembatan yang dirancang khusus bagi pejalan kaki dan dikelilingi pohon yang besar dan rindang. Sehingga memberikan kesejukan tersendiri bagi pengunjungnya.
Tempat wisata dengan panorama alam yang hijau dan cantik ini, memang jadi tempat wisata unggulan untuk para anak kekinian membidik gambar melalui layar kamera atau ponsel. Apalagi, diujung jembatan terdapat bangku untuk bersantai yang menghadap ke lautan bebas.
Disini pengunjung juga bisa menikmati matahari terbit dan tenggelam sekaligus, tempat ini memang di desain untuk bisa menikmati dua momen tersebut.
Saat berkunjung ke lokasi ini, taman hutan ini tidak bergitu jauh dari tugu nol kilometer Indonesia yang berada di ujung Pulau Sabang. Jaraknya hanya berkisar 50 meter. Namun, selintas jembatan yang berwarna kuning ini nyaris tak terlihat, jika kita berdiri persis di depan tugu.
Jembatan ini juga cukup panjang dan menjulang ke dalam hutan, namun ujung dari jembatan ini tetap menghadap ke laut. Warga sekitar menyebut, jembatan itu menjadi tempat bersantai wisatawan, untuk menghilangkan lelah dan menghindari teriknya matahari di sekitar tugu nol kilometer.
“Bagi saya pribadi taman hutan ini sangatlah indah sekali, kalau ada yang penasaran, silahkan coba, saya yakin siapapun wisatawan yang datang dijamin pasti puas dan merasa senang,” tutupnya.
EDITOR : Muhajir
SUMBER :  Disparbud Kota Sabang

Pos terkait