ACEHINDEPENDENT.COM, – RI Punya Harta Karun Indonesia memiliki potensi sisa hasil pengolahan mineral timah yakni monasit yang dapat diekstraksi menjadi Logam Tanah Jarang (LTJ). Adapun, Amerika Serikat hingga China tertarik untuk menyerap harta karun super langka ini.
Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Achmad Ardianto mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mencari tahu seberapa besar cadangan LTJ yang dimiliki perusahaan. Setidaknya terdapat 25 jenis mineral dalam timah yang salah satunya adalah monasit yang nantinya dapat diekstraksi menjadi Logam Tanah Jarang.
“Pengembangan LTJ itu harus market base, apakah marketnya kebijakan strategi pemerintah atau pun secara komersial ada pengguna LTJ industrial sehingga kita bisa memastikan,” ungkap Achmad dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (11/4/2022)
“Selain regulasi, kemudian penetapan pasar. Selain pasar yang kita punya, yang minat baik itu dari Amerika dan China, tetapi tentu karena ini LTJ sebaiknya dimaksimalkan untuk bangsa dan negara,” ungkap dia.
Menurut dia potensi mineral tanah jarang yang ada di Bangka Belitung cukup besar. Adapun dalam penelitian yang dilakukan, PT Timah berhasil melakukan cracking dari monasit mencapai 300 ton. Ditargetkan, pada tahun 2022 PT Timah bisa memproduksi 1.000 ton per tahun dengan catatan melalui teknologi yang mumpuni.
“Isu utamanya bahwa ketersediaan teknologi yang proven, karena BUMN sudah ada aturannya bahwa boleh investasi di teknologi yang sudah proven 1.000 ton per tahun. Kita sudah ini dengan Kanada,” ungkap Achmad.
Dalam catatan, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Logam Tanah Jarang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Diantaranya adalah: Provinsi Sumatera Utara sebanyak 19.917 ton.
Kemudian di Provinsi Bangka Belitung, dengan jumlah LTJ berupa monasit sebanyak 186.663 ton, lalu senotim sebanyak 20.734 ton. Adapun di Kalimantan Barat terdapat sebanyak LTJ Laterit 219 ton dan Sulawesi Tengah LTJ Laterit 443 ton.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa saat ini tahapan eksplorasi LTJ di Indonesia masih terbatas, sehingga dari potensi yang ada, baru mendapat indikasi LTJ di 7 lokasi.
“Kemudian kita tahu keterdapatannya 9 lokasi dan sudah terpetakan sumber daya 8 lokasi. 8 lokasi ini pun baru dilakukan eksplorasi awal sehingga secara umum kita masih terbatas,” ungkap Ridwan dalam RDP dengan Komisi VII DPR, Senin (11/4/2022).
sumber : cnbcindonesia
tags : #logam tanah jarang #timah