Stinger, Rudal Amerika Pemburu Helikopter Tempur Rusia

Stinger
Rudal Stinger kertiak dioperasikan militer Amerika Serikat. Foto: Wikipedia

ACEHINDEPENDENT.COM Jakarta – Berbagai macam persenjataan digelontorkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO dalam rangka membantu Ukraina menangkal serbuan Rusia. Salah satunya adalah rudal anti pesawat terbang jagoan yang bernama Stinger.
Seperti dikutip detikINET dari CNN, Selasa (8/3/2022) AS dan anggota NATO sejauh ini telah mengirimkan 2.000 unit misil FIM-92 Stinger ke pihak Ukraina. Sebagian rudal itu sudah digunakan, kabarnya telah merontokkan helikopter militer Rusia di dekat Kyiv hingga terbakar api.

“Saya pikir kami semua sangat kagum dengan efektifitas angkatan bersenjata Ukraina dalam menggunakan peralatan yang kami sediakan untuk mereka,” sebut pejabat Departemen Pertahanan AS.

Bacaan Lainnya

Stinger sendiri adalah buatan perusahaan AS, Raytheon Missile Systems. Peluru kendali darat ke udara ini mulai digunakan sejak tahun 1981 dan diandalkan oleh AS serta 29 negara lainnya. Sudah lebih dari 700 ribu rudal Stinger diproduksi dalam berbagai varian dan telah diandalkan dalam berbagai medan pertempuran.

Misil ini dapat menembak jatuh helikopter, tapi bisa pula mengincar pesawat yang terbang rendah, drone, sampai misil yang ditembakkan oleh musuh.

Stinger mudah dioperasikan, tidak perlu pelatihan intensif, dengan jarak tembak sampai lebih dari 4 kilometer. Ia dapat dipanggul oleh tentara dan ditembakkan, atau bisa pula diletakkan di kendaraan taktis.

Ukuran misilnya sepanjang 1,52 meter, 70 mm, dan sirip 100 mm. Berat Stinger adalah 10,1 kilogram dan rudal ini dapat digunakan di segala cuaca.

Dalam perang di Afghanistan melawan Uni Soviet di tahun 1980-an, Stinger menjadi senjata andalan kaum militan di sana. Kabarnya, 250 pesawat militer Uni Soviet jatuh ditembak oleh rudal ini.

“Stinger dapat dipakai di pertempuran di perkotaan di mana kru yang mengoperasikannya dapat bersembunyi di bunker atau bangunan dan menembak helikopter serta pesawat yang terbang rendah,” sebut pengamat militer.

sumber : detik.com

tags : #invasi rusia ke ukraina  #perang rusia ukraina   #helikopter rusia

Pos terkait