Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion I Wayan Dipta. Persiraja unggul lebih dulu lewat aksi solo run Jabar Sharza, sedangkan gol balasan Barito Putera, datang dari Rafael Silva. Dua gol pemain asal Afganistan dan Brazil itu terjadi di babak kedua, masing-masing pada menit 55′ dan 63′.
Persiraja seharusnya bisa unggul di menit 56′, sebuah crossing Arya, diamankan dengan baik oleh Jabar, hanya tinggal menjebloskan ke gawang, sayang asisten wasit mengangkat offside. Padahal, dalam tayangan ulang, sama sekali tidak offside.
Beberapa keputusan kontroversi wasit sempat membuat suasana pertandingan tegang. Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani beberapa kali tampak memprotes keputusan wasit. Di saat yang sama, Pelatih Sergio Alexander juga memberikan reaksi.
Salah satu yang tertangkap kamera, dua jemarinya memperagakan gaya menghitung duit, dan gerak bibirnya mengeluarkan kalimat, “how much?”. Tidak hanya di situ, pelatih asal Brazil ini sempat kesal dengan membanting air mineral. Ia terpaksa diganjar kartu kuning oleh wasit.
“Malam nyo lagak di meu en, tapi lebeh lagak lom wasit (malam ini permainannya bagus, tapi lebih bagus lagi wasitnya),” tulis Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam dengan maksud sindiran kepada wasit di story instagramnya, usai pertandingan.
Di luar itu semua, man of the match bagi Persiraja pantas diberikan kepada penjaga gawang Fakhrurrazi Quba. Menghadapi Barito Putera, kiper asal Aceh Utara itu jatuh bangun menyelematkan gawangnya.
Tendangan pemain nomor punggung 28 diamankan Quba, hentakan kaki kiri Rizki Pora ke sudut kanan gawang juga diselamatkan. Bahkan hentakan keras striker asing lawan, Rafael, ditepis dengan satu tangan. Padahal, Fakhrurrazi Quba masi dalam keadaan tidak fit sebab cedera.
Sumber : masakini.co