ACEHINDEPENDENT.COM ,-62 orang meninggal dan puluhan orang terluka kritis, pasa bom bunuh diri di Pakistan pada Jumat, dilansir dari Aljazeera, Jumat 4 Maret 2022.
Bom bunuh diri itu meledak saat para jemaah sedang melakukan ibadah shalat Jumat di masjid Kucha Risaldar di kawasan kota lawas Peshawar.
Kelompok bernama ISIL (ISIS) dalam suatu kesempatan mengaku bertanggung jawab atas peristiwa biadab tersebut.
Ledakan keras itu terjadi di dalam masjid para penganut aliran Syiah di kota Peshawar, Pakistan barat laut.
ta yang menyerang polisi yang sedang berada di luar masjid.
Salah satu dari mereka tewas dan satu orang meninggal dari pihak kepolisian akibat baku tembak itu. Pria bersenjata lainnya yang bertahan lantas berlari memasuki masjid dan ledakan bom pun menyusul.
Seorang saksi di sekitar juga menyebut bahwa usai pria bersenjata itu memasuki masjid, suara letusan bom langsung terdengar.
“Pertama saya mendengar lima hingga enam tembakan dan kemudian saya melihat pengebom bunuh diri memasuki masjid dan ledakan besar pun terdengar,” ungkap saksi bernama Naeem pada Aljazeera.
“Pintu rumah saya terbuka dengan keras dan saya pun tersungkur ke tanah. Ketika saya memasuki masjid, terlihat asap mengepul berdebu, sementara itu orang-orang tergeletak bersimbah darah.” Pungkasnya.
Unit penjinak bom mengatakan sekitar 5 kg bahan peledak digunakan dengan modifikasi tertentu. Ambulans pun bergegas merangsek ke jalan-jalan sempit yang padat dan membawa para korban ke Rumah Sakit Lady Reading.
“Kami berada dalam keadaan darurat dan para korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Kami sedang menyelidiki sifat ledakan itu tetapi tampaknya itu adalah serangan (bom) bunuh diri,” kata petugas polisi Mohammad Sajjad Khan.
Di bagian unit gawat darurat Rumah Sakit Lady Reading, terjadi kepanikan saat para dokter berjuang untuk memindahkan banyak orang yang terluka ke ruang operasi.
“Saya melihat seorang pria menembaki dua polisi sebelum dia memasuki masjid. Beberapa detik kemudian saya mendengar ledakan besar,” kata saksi mata lainnya bernama Zahid Khan.
Seorang veteran bernama Sher Ali dan juga merupakan korban dalam serangan keji itu meringkih dan memohon dengan nada bergetar pada pemerintah Pakistan. Ia meminta agar pemerintah memberikan perlindungan yang maksimal bagi minoritas Muslim Syiah di negara tersebut.
“Dosa apa kita? Apa yang telah kita lakukan? Bukankah kita warga negara ini?” pekiknya dari unit gawat darurat selagi pakaian putihnya ternoda merah darah.
Pemerintah Pusat Pakistan pun mengecam kejadian brutal tersebut. Perdana Menteri Imran Khan mengutuk pemboman itu.(*)
Artikel ini telah tayang di jabarekspres.com, dengan judul Bom Bunuh Diri Menewaskan 62 Orang di Pakistan
tags: #hari ini #internasional