Stunting adalah suatu kondisi pada anak di bawah 5 tahun yang mengalai kegagalan dalam pertumbuhan yang diakibatkan kurangnya asupan gizi sehingga anak terlalu pendek pada standar usianya. Kondisi stunting muncul setelah anak berusia 2 tahun, tetapi kekurangan gizi terjadi sejak awal kandungan sebelum bayi lahir. Anak yang berusia 5 tahun dikatakan pendek dan sangat pendek adalah anak yang mempunyai panjang badan dan tinggi badan di bawah standar usianya.
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Banda Aceh menyosialisasi pola hidup sehat kepada masyarakat hingga tingkat gampong (desa) sebagai salah satu upaya pencegahan wabah virus corona jenis baru (COVID-19). Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Banda Aceh dr Quratul Aini di Banda Aceh, Kamis, menyampaikan pentingnya pola hidup sehat dengan menerapkan lima pilar Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM).
“Masyarakat berperan dalam penerapan hidup sehat melalui lima pilar STBM,” katanya pada kegiatan bernama Dimata Sekejap (Diskusi Masalah Kesehatan di Sekitar Kecamatan Jaya Baru) di daerah berjuluk “Kota Serambi Mekkah” itu. Kelima pilar itu, lanjutnya, Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT).
Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang, retardasi pertumbuhan intrauterine, kebutuhan protein tidak tercukupi sesuai proporsi total kalori, adanya perubahan hormon akibat stress, sering mengawali infeksi pada awal kehidupan anak. Untuk mengantisipasi terjadinya stunting pada anak maka perlu mengetahui gejala stunting sejak dini. Gejala stunting yang perlu diketahui yaitu, anak memiliki tubuh, lebih pendek dibanding anak seusianya, berat badan yang rendah untuk anak seusianya, dan pertumbuhan tulang anak yang tertunda.
Stunting dapat dicegah dengan cara menerapkan perilaku hidup dan bersih (PHBS). PHBS merupakan perilaku dan kesadaran diri dalam meningkatkan kesehatan dengan cara menerapkan hidup bersih dan sehat. Perilaku atau kebiasaan ini dapat mengurangi serta mencegah terjadinya stunting pada bayi dan balita.
Ada beberapa program PHBS yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting yaitu dengan cara, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi secara ekslusif selama 6 bulan sejak lahir, menimbang bayi dan anak sampai berusia 6 tahun secara rutin, menjaga kebersihan, menggunakan air bersih, mencuci tangan menggunakan sabun dengan benar, menggunakan jamban yang sehat, memberantas jentik nyamuk di rumah sekali dalam seminggu secara rutin, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, dan melakukan olahraga minimal 30 menit disetiap harinya atau 150 menit dalam 1 minggu. (adv)