#Cerita Saed Rizal di Mata Sahabat Alumni MNU 2002
Saed Rizal, pria kelahiran Bireuen 39 tahun lalu, adalah seorang pemuda yang saya kenal ketika masih sama-sama menimba ilmu di Pesantren Nurul Ulum Peureulak adalah sebuah Lembaga Pendidikan Formal yang telah berkarir dalam Pendidikan dari sejak tahun 1987 sampai dengan sekarang ini.
Sebuah pesantren yang beralamat di Cot Keh, Kec. Peureulak, Kab. Aceh Timur, Aceh. Dalam menjalankan kegiatannya, MAS NURUL ULUM berada di bawah naungan Kementerian Agama.Pada waktu itu saya ketemu beliau ketika mengenyam pendidikan di tingkat Aliyah, selama tiga tahun saya menjalankan pendidikan di pesantren tersebut.
Setelah tamat, kami pun berpisah hingga bertahun-tahun, entah berapa tahun lamanya saya pun tak ingat. Kami berpisah karena dengan kesibukan masing-masing, beliau melanjutkan pendidikan di Alazhar Kairo sebuah negara yang dikenal dengan hamparan gurun pasir yang luas, sedangkan saya melanjutkan pendidikan di Medan, salah satu kampus swasta di Medan.
Setelah saya menamatkan kuliah, dan bekerja di sebuah perusahaan Pers, dibawah naungan Jawapos Group, yaitu di Harian Rakyat Aceh. Waktu itu saya Kos di jalan pelajar gg alas, dengan menempati sebuah kamar, di lantai 2 kos
tersebut. Setelah bertahun-tahun, akhirnya kami di pertemukan kembali di Kota Medan, dan kamipun kos dialamat tersebut.
Waktu itu seingat saya Saed Rizal, teman saya ni sudah menyelesaikan pendidikan S2nya, dan beliau ingin bercita-cita menjadi dosen di Medan. Namun begitu tidak mudah seorang Saed Rizal yang kala itu telah menyandang gelar MA, mendapatkan cita-citanya, banyak sekali halang merintang yang selalu beliau hadapi ketika melamar di setiap Universitas.
Kami berdua selalu bersama ketika mengantarkan lamaran, apalagi pada waktu itu, dipagi dan siang hari saya memiliki waktu luang, sehingga dapat menemani beliau mengantar surat lamaran. Banyak sekali cerita-cerita lucu yang kami dapatkan ketika sampai ke sebuah Universitas untuk melamar pekerjaan, pada waktu itu ada yang menerima ada juga yang menolak.
Sampai ada seketika sebuah lembaga pendidikan islam dimedan, langsung mengucapkan, maaf ya pak, pimpinan kami disni masih S1, jadi kami masih belum bisa menerima bapak bekerja disini, begitulah ucap salah satu staf di tempat tersebut. Waktu terus berjalan, dan pada akhirnya Saed Rizal di terima bekerja di sebuah yayasan swasta kalau tidak salah saya Yayasan Sulta Oloan Medan, sebuah lembaga pendidikan yang menaungi pendidikan dari tingkat SD samapai SMA.
Selama Tiga tahun beliau bekerja di yayasan tersebut, sebagai staf administrasi, sebenarnya bukan posisi yang pas, bagi seorang yang menyandang gelar Master (S2), namun itulah hidup yang harus beliau jalani pada waktu itu. Namun sekarang semua telah berubah, Dalam surat Ar-Rad ayat 11, Allah SWT berfirman Ayat ini menegaskan bahwa nasib seseorang ditentukan sendiri oleh dirinya. Allah SWT tidak merubah nasib, kecuali atas usaha orang itu sendiri.
Kini beliau sudah sukses, dan menjadi Wakil Rektor III di Universitas Prima Indonesia (UNPRI Medan), Beberapa hari yang lalu kamipun bertemu di medan, kebetulan saya ada acara yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia di Hotel Adimulya. Pada malam harinya beliau menjemput saya dan mengajak ke acara tempat beliau bekerja,
setelah sampai dan menikmati acara, kami pun menuju ke salah satu tempat makanan favorit, ya namanya mie banglades, waktupun terus berjalan dan kamipun kembali ketempat masing- masing.
Tepat hari rabu, 2 Agustus 2023 beliau akan menjalani sidang promosi Doktor, Di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, selamat dan sukse saya ucapkan semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat kepada orang banyak, dan diberikan Keberkahan Oleh Allah SWT, Aamiin Ya Rabba ‘alamin.(*)