ACEHINDEPENDENT.COM, Aceh Timur – Seperti yang terjadi di Desa Seumali, Kecamatan Ranto Panjang Perlak, Petani, saat ini baru mulai turun kesawah, ini diakibatkan terjadinya banjir, sehingga banyak sawah tergenang, mengakibatkan banyak sawah yang sudah ditanam padi mengalami kerusakan.
Seorang petani bernama Muhardi (30) mengatakan hujan baru turun dalam dua hari terakhir ini, sehinga dia baru bisa membajak sawah, ujarnya, dia menambahkan tahun ini petani mengalami keterlambatan dalam menanam padi, seharusnya bulan Januari padi sudah selesai di tanam, kata Muhardi yang juga operator Beco, dan mempunyai hobi berburu dan mencari ikan di sungai.
Dahulu turun kesawah hanya setahun sekali, dengan di lakukannya tradisi kanduri sawah, kemudian diikuti dengan membajak sawah, menyemapi bibit dan mulai menanam padi.
Sehingga pemeliharaan dan perawatan padi terjadi secara keseluruhan dan itu terus dilakukan secara bersamaan, hingga musim jaga burung.
Para petani datang biasanya ketika pagi hari menjelang matahari terbit, karena diwaktu itu burung sangat senang turun kesawah untuk memakan padi, sedangkan ketika hari mulai siang, para burung, sudah mulai berkurang, mereka menjauh dari sawah untuk mencari tempat berteduh dan beristirahat.
Musim panen pun tiba ketika padi mulai menguning, dan siap untuk dipanen, ketika itu bisanya pemotongan padi dilakukan secara bersama, dengan cara mengajak sanak saudara melakukan pemotongan padi, hingga seluruh padi disawah selesai dipotong, dan seterusnya padi di tumpuk disawah sebelum dilakukan peontokan padi dengan menggunakan mesin, setelah itu padi dimasukkan kekarung dan siap untuk dibawa pulang kerumah.
Tapi kini semua itu telah berubah, padi tidak lagi ditanam setahun sekali, bahkan ada yang menanam padi tiga kali dalam setahun, dan karena faktor musim hujan yang sering tidak normal, para petani biasanya tidak lagi menanam padi secara bersamaan. (*)
EDITOR : Muhajir