#Diprediksi Tembus Rp6 Juta Per Mayam
BANDA ACEH – Harga emas diprediksi melesat naik hingga Rp 6 juta per mayam jika ketegangan geopolitik dunia makin memanas. Penjual emas di pasar Aceh, Daffa, menjelaskan, sebelumnya pada tanggal 8 Oktober 2024, harga emas sempat menyentuh di angka Rp 4.300.000 juta per mayam, belum ongkos pembuatan.
Dikatakan Daffa, harga emas dapat menyentuh angka tersebut sebelumnya dikarenakan akibat eskalasi konflik antara Palestina dan Israel, dengan tambahan keterlibatan Lebanon yang melancarkan serangan rudal ke Israel.
Namun, pada Kamis 10 Oktober 2024, harga emas turun menjadi Rp 4.260.000 per mayam karena belum ada tanda-tanda penyerangan lebih lanjut.
“Konflik ini memang sedikit mereda, tapi bukan berarti sudah damai, hanya belum ada aba-aba penyerangan baru, jadi harga masih stabil,” ujar Daffa. Ia juga menegaskan bahwa penurunan harga ini bersifat sementara. Ke depan, harga emas diperkirakan akan kembali naik.
“Kemarin Lebanon mengancam jika Israel terus menyerang, mereka akan meledakkan nuklir. Jika benar itu terjadi, harga emas bisa tembus Rp 5.500.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan. Apalagi jika negara-negara besar lain turut terlibat, harga bisa mencapai Rp 6 juta. Kalau geopolitik kacau, memang emas naik-naik terus,” jelasnya.
Lebih lanjut, Daffa menyebutkan daya beli masyarakat terhadap emas saat ini yaitu sekitar 80 persen membeli dan 20 persen menjual.”Sementara untuk daya beli mahar 90 persen menurun. Kalau ada yang beli, nilai jumlahnya tidak seperti dua tahun ke belakang. Ini dipengaruhi karena ekonomi masyarakat saat ini,” pungkas Daffa.