Berikut adalah ciri-ciri penis sehat, seperti dikutip dari SehatQ:
Penis yang sehat memiliki warna tidak jauh berbeda dari kulit di area sekitarnya. Jika penis berwarna sedikit lebih terang atau gelap, hal ini adalah hal yang wajar. Perubahan warna yang perlu diperhatikan adalah bila terdapat bercak kebiruan atau memar yang tidak kunjung hilang pada penis. Kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa gangguan kesehatan dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk ereksi jika tidak segera diobati.
Anda perlu waspada jika warna penis kemerahan dan disertai bengkak serta rasa nyeri. Pasalnya, gejala ini bisa saja menjadi pertanda penyakit.
2. Ukuran
Ciri-ciri penis sehat juga dapat dilihat dari ukurannya, tapi bukan berarti penis yang terlalu kecil atau besar menandakan penyakit tertentu. Ukuran penis setiap pria bisa berbeda-beda dan rentangnya sangat besar. Ukuran penis rata-rata pria dewasa adalah 9 cm saat tidak sedang ereksi dan 13-18 cm saat ereksi. Meski begitu, ukuran yang lebih kecil atau besar dari angka rata-rata ini masih bisa disebut normal atau masuk dalam kriteria penis yang sehat.
Penis dikatakan memiliki ukuran terlalu kecil saat telah didiagnosis mengalami mikropenis, yang didefiniskan sebagai penis dengan ukuran deviasi 2,5 kali lebih kecil dari ukuran rata-rata sesuai usia pemiliknya.
3. Tekstur
Penis yang sehat memiliki tekstur permukaan cenderung halus disertai beberapa benjolan yang merupakan folikel rambut atau urat yang menonjol. Benjolan urat terutama akan semakin terlihat saat ereksi. Benjolan-benjolan kecil yang berwarna hampir sama dengan kulit atau sedikit kemerahan juga biasanya bukanlah tanda dari penyakit di area penis.
Anda perlu waspada ketika tekstur berubah akibat benjolan penis yang cukup besar, nyeri, merah, dan hangat jika disentuh. Ini termasuk tanda-tanda peradangan dan bisa saja disebabkan oleh penyakit menular seksual. Tekstur penis juga bisa berubah menjadi lebih kasar dan perih akibat iritasi. Kondisi ini dapat terjadi karena gesekan berlebihan saat berhubungan seks atau masturbasi hingga penggunaan celana dalam yang terlalu ketat.
4. Bentuk
Bentuk penis ada bermacam-macam. Karena itu, jika Anda merasa bentuk penis berbeda, hal ini belum tentu menandakan penyakit. Penis yang sehat bisa saja berbentuk lurus ataupun bengkok. Hal yang perlu diwaspadai adalah jika bentuk penis bengkok secara signifikan saat ereksi dan terasa nyeri. Kondisi tersebut bisa saja menandakan Anda mengalami penyakit yang dinamakan Peyronie’s disease. Pria dengan penyakit ini kerap merasakan penisnya nyeri, yang biasanya disebabkan oleh benturan di area penis.
5. Sensitivitas
Sensitivitas berkaitan dengan kemampuan pria merasakan sensasi seksual. Pada penis normal, area yang dianggap paling sensitif biasanya adalah bagian bawah batang penis. Namun tiap pria bisa merasakan hal yang berbeda-beda.
Penurunan sensitivitas penis bisa terjadi seiring bertambahnya usia. Mulai usia 25 tahun ke atas, pria biasanya akan mengalami penurunan sensitivitas secara perlahan. Penurunan paling signifikan akan terjadi pada usia antara 65 hingga 75 tahun. Jika Anda merasakan ada perbedaan sensasi bercinta dibandingkan saat Anda masih muda, bisa jadi karena faktor usia dan bukan berarti penis Anda tidak sehat. Tapi ada baiknya Anda tetap memeriksakan setiap keluhan ke dokter.
6. Kemampuan ejakulasi dan ereksi
Ciri-ciri penis yang sehat juga bisa dilihat dari kemampuannya saat ejakulasi. Apabila Anda menyadari volume sperma yang keluar saat ejakulasi lebih sedikit dari biasanya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, terutama jika Anda berencana untuk punya momongan. Berkurangnya kemampuan ejakulasi sebenarnya tidak selalu menunjukkan masalah pada penis. Faktor seperti depresi, penggunaan obat-obatan tertentu, dan diabetes juga bisa memengaruhi produksi sperma.
Selain ejakulasi, kemampuan ereksi juga perlu diperhatikan sebagai salah satu faktor penis yang sehat.
7. Kondisi kulup penis
Bagi pria yang tidak disunat, ciri-ciri penis sehat dapat dilihat dari bagian kulupnya. Kulup penis yang sehat tidak mengeluarkan bau, tekstur, maupun warna yang berbeda dari normal.
Keberadaan kulup penis dapat membuat bakteri, keringat, dan sel kulit mati terperangkap hingga memicu terbentuknya smegma. Smegma adalah substansi yang memiliki konsistensi seperti pasta dan berwarna putih kekuningan. Jika terdapat smegma pada penis Anda, jangan terlalu khawatir karena kondisi ini masih normal. Namun, smegma harus rajin dibersihkan agar tidak menjadi tempat tumbuhnya jamur yang dapat memicu infeksi.
8. Aroma
Normalnya, penis memiliki aroma yang mirip seperti keringat karena area ini memang sering berkeringat. Penis sehat juga mungkin saja tidak memiliki aroma yang khas dan menyengat jika rutin dibersihkan.
Anda perlu waspada bila penis mengeluarkan aroma tidak sedap yang menyengat. Pasalnya, ini merupakan salah satu gejala penyakit. Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai ketika Anda mencium aroma menyengat dari penis meliputi gonore, infeksi jamur, dan infeksi saluran kemih.
sumber : cnbcindonesia