ACEHINDEPENDENT – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP, MM bersama dengan Ketua Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Besar Cut Rezky Handayani S.IP, MM memotong pita pertanda dilaunchingnya program Posyandu PAUD (Syandu) dan Sehari Segar Bersama Bunda PAUD (Segarmadu) di PAUD Hj. Nyak Awan, Gampong Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (7/9/2024).
Dalam arahannya Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto berharap kepada guru PAUD dan jajaran Dinas Pendidikan Aceh Besar untuk terus melanjutkan program ini. “Kepada guru dan jajaran Dinas Pendidikan Aceh Besar, mari kita sukseskan program-program yang telah kita sepakati bersama, supaya kebutuhan dan kesehatan anak-anak kita terpenuhi,” harapnya.
Syandu dalah program sinergi dan kolaborasi lintas fungsi untuk mewujudkan bayi yang sehat serta berlajut dengan program sinergi dengan lembaga PAUD.
Sehingga treatmen yang didapatkan di Posyandu akan diperkuat oleh PAUD, tentu saja mengacu dengan kebutuhan riil anak menurut umurnya.
Iswanto juga berharap melalui program tersebut generasi Aceh Besar bisa jauh dari stunting dan hal lain terkait sukses tumbuh kembang anak, sehingga dengan demikian generasi dini Aceh Besar siap menuju generasi emas 2045. Program ini juga mensinergikan penurunan stunting hinga PAUD dan bahkan Sekolah Dasar.
“Karena itulah nantinya Syandu dan Segarmadu melibatkan Bunda Paud, Dinas Kesehata dan Dinas Pendidikan. Untuk level kecamatan antara Kantor Camat dengan Puskesmasm sebagai upaya taktis menurunkan angka stunting di Aceh Besar,” tandas Iswanto.
Sekarang semua pihak diminta memiliki tanggung jawab yang sangat berat, terutama untuk menghilangkan atau menurunkan secara cepat angka stunting di Kabupaten Aceh Besar.
“Jika tidak akan terjadi lost generasi di 20 atau 25 tahun ke depan, 2045 diharapkan Indonesia menjadi negara yang kompak, kuat dan unggul,” katanya.
Untuk itu Iswanto berharap kepada seluruh unsur untuk mengambil peran ini, karena masing-masing tentu memiliki program yang mendukung untuk sukses menuju pencapaian generasi emas pada tahun 2045.
Di sisi lain, Iswanto mengatakan, banyak program yang sudah dilahirkan oleh organisasi di bawah pembinaan pemerintah baik PKK, PAUD, Posyandu maupun lainnya. “Tantangan paling berat setelah program ini diluncurkan adalah harus ada kesinambungan secara terus menerus dan bisa dijalankan di setiap sekolah dan tempat terkait yang paling penting,” kata Iswanto.
Iswanto juga mengungkapkan ketika suatu kegiatan atau ada sebuah program baru jangan sampai program lama dihentikan, tentu dirinya mengharapkan adanya evaluasi terlebih dahulu.
“Program lama itu jangan langsung dihentikan kemudian buat program baru dan bulan depan buat program baru lagi, tapi apa yang sudah diluncurkan atau ditetapkan, ya dijalankan, diperkuat dan dievaluasi dimana saja yang harus diperbaiki dan sebagainya,” tegasnya.
“Untuk terintegrasi salah satunya seperti hari ini, program ini diintegrasikan dengan seluruh stake holder yang ada di Kabupaten Aceh Besar, melalui komunikasi, sinergitas dan kolaborasi serta juga diterapkan di sekolah-sekolah,” tambahnya.
Ketua Bunda PAUD Aceh Besar Cut Rezky Handayani SIP MM, memandu senam bcah PAUD Hj Nyak Awan. Foto MC Aceh Bsar.
Sementara itu Ketua Bunda PAUD Aceh Besar Cut Rezky Handayani S.IP, MM dalam laporannya menyampaikan bahwa kewajiban pemangku kepentingan adalah untuk memenuhi hak anak atas kesehatan dan pendidikannya, dan ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk memperhatikan anak-anak yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
“Nah program segarmadu ini dicanangkan agar anak-anak kita ceria dan Insya Allah ke depan kita akan launching program kartu sehat,” ujarnya.
Menurutnya dengan Kartu Sehat itu berlaku untuk umur 2 hingga 5 tahun dan pihak Puskesmas nantinya akan mengecek anak-anak pemegang Kartu Sehat secara berkala.
“Pada saat anak-anaknya diperiksa oleh Puskesmas, kartu ini akan dikasih kepada ibu dan ibu pindahkan ke buku pink dan besoknya kembali dibawa lagi ke sekolah untuk diperiksa oleh guru, jadi ada sinergi antara Puskesmas dengan pihak sekolah,” ujar Bunda PAUD Aceh Besar.
Selain itu Cut Rezky juga berharap adanya kerjasama orang tua dengan guru, agar kesehatan anak-anaknya tetap terpantau.
“Mudah-mudahan D per S (datang persasaran) kita juga membantu dengan adanya Syandu di TK ataupun PAUD yang akan dilaksanakan pada hari selain Posyandu di gampong-gampong yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
Mudah-mudahan juga kegiatan ini dapat diterapkan di seluruh Puskesmas yang ada di Aceh Besar guna untuk meningkatkan D per S kita dan hak anak atas kesehatan terpenuhi,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, Kegiatan launching tersebut juga dibalut dengan senam bersama, sosialisasi PHBS (cuci tangan pakai sabun) dan screening kesehatan.
Launching tersebut juga turut dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan M. Ali, S.Sos, MSi, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Anita SKM, M.Kes, Sekdis disdikbud Aceh Besar Fakhrurrazi SE, serta undangan lainnya.(**)