ACEHINDEPENDENT – Pj Gubernur Aceh Bustami bersama istrinya yang juga Bunda PAUD Aceh Mellani Subarni, mengantar langsung anaknya pada hari pertama sekolah di SD Al Azhar Cairo Banda Aceh, Senin (15/7/2024) pagi.
Bustami mengantar kedua putranya, sesuai surat edaran yang dikeluarkannya tentang Penerapan dan Penguatan Transisi Pendidikan Anak Usia Dini ke Sekolah Dasar.
Surat edaran itu bertujuan untuk memperkuat transisi PAUD ke SD/MI kelas awal agar anak-anak merasa nyaman dan aman saat memulai jenjang pendidikan baru. Salah satu poin penting dalam surat edaran ini adalah imbauan kepada orang tua untuk mengantar anak mereka pada hari pertama masuk sekolah SD/MI kelas awal.
Selain mengantar anaknya, Bustami juga menyampatkan diri menemui para murid lainnya dan guru SD. Ia juga bersalaman dengan sejumlah orang tua murid yang mengantar anaknya ke sekolah.
Orang nomor satu di Aceh itu tampak begitu akrab dengan murid SD. Ia dan istrinya bahkan memasuki ruang murid kelas satu dan ikut duduk secara lesehan bersama para murid.
Beberapa murid dielus kepala dan dicium keningnya sambil didoakan hal baik dengan penuh kasih sayang oleh Pj Gubernur.
“Cita-citanya apa?,” tanya Bustami kepada salah satu murid kelas satu.
“Mau jadi Presiden,” jawab sang murid disambut tawa dan tepuk tangan dari Gubernur dan seluruh orang yang ada dalam ruangan tersebut.
Sementara itu, Bunda PAUD Aceh Mellani Subarni, mengaku senang dengan kondisi hari pertama sekolah. Selain mengantar dan memantau tempat anaknya bersekolah, ia juga berkunjung ke SD 56 Banda Aceh dan SD Lampeuneurut Aceh Besar.
“Alhamdulillah pada hari pertama ini saya cukup bahagia karena 80 persen anak sekolah diantar orang tuanya,” kata Mellani.
Untuk mendukung imbauan mengantar anak hari pertama sekolah, kata Mellani, Apel Senin pagi di lingkungan Pemerintah Aceh ditiadakan agar ASN dapat mengantar dan mendampingi anak ke sekolah.
Mellani mengatakan, saat ini pihaknya sedang menggencarkan program transisi belajar menyenangkan dari PAUD ke SD yang dicanangkan Kemendikbud. Menurutnya sekolah yang dikunjunginya sudah mulai menerapkan program tersebut.
“Untuk anak yang baru masuk SD tidak ada lagi tes calistung, yang kita kedepankan adalah 6 pondasi dasar, termasuk soal etika,” kata Mellani.
“Mau sekolah unggul ataupun tidak yang namanya tes membaca dan menulis tidak ada lagi, berlaku di seluruh Indonesia tidak hanya Aceh,” kata Mellani.
Oleh sebab itulah, saat ini pihaknya terus memantau penerapan program tersebut. (*)