ACEHINDEPENDENT.COM, Banda Aceh – PT Harum Jaya melaksanakan pelatihan Asesor Kompetensi BNSP di Tempat Uji Kompetensi (TUK) perusahaan tersebut di Banda Aceh, 12-16 September 2022.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kementrian PUPR RI yang diwakilkan oleh Subdirektorat Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi, Riky Aditya Nazir, ST.,MT pada Senin (12/9/2022) kemarin.
Dalam sambutannya, Mansur menyampaikan, pelatihan tersebut digelar untuk menjawab persoalan terkait kurangnya tenaga asesor yang ada di Aceh.
Pelatihan asesor ini, kata Mansur, merupakan bentuk komitmen PT Harum Jaya dalam pengembangan SDM konstruksi, dengan tujuan terciptanya asesor yang berkompeten dan berintegritas dalam membantu serta menunjang Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi di seluruh Aceh.
“Pembiayaan pelaksanaan pelatihan asesor ini bersumber dari dana CSR Perusahaan PT Harum Jaya serta hasil kerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh. Dan kami juga berharap kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dan berjalan lanjar sampai dengan 5 hari ke depan,” kata Mansur.
Mansur menambahkan, sebagaimana ketentuan UU No 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, di mana pada Pasal 70 mengatur bahwa setiap pekerja konstruksi yang bekerja di sektor konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikat Profesi (LSP) serta mendapatkan lisensi dari Kementerian PUPR dan BNSP.
Sertifikat ini, kata dia, disebut SKK-Konstruksi (Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi), yang sebelumnya dikenal dengan SKA-(Sertifikat Keahlian) dan SKT (Sertifikat Terampil).
Mansur menjelaskan, dengan perubahan regulasi terkait SKK konstruksi yang mana SKK tidak lagi menjadi tugas asosiasi, melainkan menjadi tugas dan tanggungjawab dari LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi).
Mansur mengakui bahwa pada awal proses tansisi banyak tenaga kerja konstruksi khususnya di Aceh mengalami permasalan tidak hanya ditender, juga permasalahan tidak bisanya melakukan perpanjangan SKK dan SBU yang telah habis masa berlaku.
Kata Mansur, jika ingin mengurus perpanjangan harus ke LSP di pusat, atas permasalahan itu, PT Harum Jaya melihat harus adanya solusi yang konkrit untuk mengatasi hal tersebut.
“Dan Alhamdulillah dengan tekad dan semangat PT Harum Jaya membentuk Tempat Uji Kompetensi (TUK) Harum Jaya pertama di Aceh setelah di setujui dan diverifikasi oleh P3SM Pusat sehingga proses SKK-SBU Konstruksi sudah dapat dilaksanakan di Aceh,” katanya.
Mansur menambahkan, dengan banyaknya permintaan pengurusan SKK-Konstruksi, PT Harum Jaya berencana akan membuka TUK di seluruh Aceh yang dibagi menjadi 10 wilayah yang tentunya memerlukan banyak asesor di masing-masing daerah.
Hal tersebut, kata Mansur, agar pengurusan SKK Konstruksi pun bisa dilaksanakan di masing-masing kabupaten/kota di Aceh serta dapat membantu rekan-rekan badan usaha jasa konstruksi khususnya di provinsi berjuluk Serambi Makkah itu.
“Tentu rencana ini tidak terlepas akan pentingnya dukungan semua pihak baik pemerintah maupun dukungan Kementerian PUPR demi terwujudnya tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan profesional di seluruh Aceh,” kata Mansur.
Dalam Sambutan PJ gubernur Aceh yangg diwakili oleh Kepala Biro Administrasi Pembangunan T. Robby Irza menyampaikan sangat Menyambut Baik dan Patut diberikan Apresiasi Kepada PT. Harum Jaya, Salah Satu Badan Usaha Jasa Konstruksi Swasta Di Aceh Yang Telah Memberikan Konstribusi Dan Terobosan Untuk Pengembangan Sumber Daya Jasa Konstruksi Di Aceh, Dengan Membentuk Tempat Uji Kompetensi (Tuk) Yang Bekerjasama Dengan Lsp Astekindo, Gataki Dan Astekindo (P3sm Mandiri Pusat).
Melalui Penyelenggaraan Pelatihan Ini, Saya Ingin Mengajak Para Asosiasi Dan Instansi Vertikal Agar Memiliki Semangat Dan Kepedulian Yang Tinggi Terhadap Terwujudnya Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Yang Baik. Terimakasih Juga Kepada Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Aceh Yang Telah Mengambil Bagian Penting Dalam Meningkatkan Sumber Daya Konstruksi Yang Tersebar Pada Semua Kabupaten/Kota Di Provinsi Aceh, Yang Berkontribusi Bagi Peningkatan Daya Saing Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat.
Mansur mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR, Pemerintah Aceh, Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh dan seluruh panitia atas dukungan dan kerja keras sehingga terlaksanya kegiatan tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan pembukaan tersebut, antara lain peerwakilan Kementerian PUPR RI; perwakilan Pemerintah Aceh; Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh, Indra Suhada; perwakilan Ketua Asosiasi Kontraktor Aceh (AKA).
Kemudian, perwakilan Biro PBJ Setda Aceh; Dinas PERKIM Aceh; Dinas PUPR Aceh; Dinas Bina Marga Aceh; Dinas Pengarian Aceh, Balai-Balai Pelaksana di bawah Kementerian PUPR yang ada di Aceh dan sejumlah tamu undangan lainnya.