BANDA ACEH – Selain pentingnya gizi untuk tumbuh kembang janin. Ibu hamil juga harus memperhatikan personal hygiene guna meminimalisir dan mengurangi kemungkinan infeksi dari pola hidup yang tidak sehat.
Apalagi ibu hamil rentan berkeringat, dan lingkungan yang kurang bersih tentunya tidak sehat bagi mereka.
Ketua Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Aceh, Ibrahim mengatakan, selain gizi yang diperhatikan oleh ibu hamil, juga harus mengetahui pentingnya personal hygiene atau kebersihan diri.
“Personal hygiene dapat dengan mandi dan menggosok gigi, karena bisa berpengaruh juga terhadap janin, karena perlunya perilaku hidup sehat,” katanya.
Selain itu, ibu hamil juga biasanya mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun harus dalam frekuensi yang sering, agar bayi yang dikandung mendapatkan cukup nutrisi.
“Ibu hamil perlu menghindari merokok dan asapnya. Ini harus diperhatikan dan dihindari,” ucapnya.
Kata dia, asap rokok merupakan racun. Jika dihirup oleh ibu hamil dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan janin, sehingga perilaku sehat pada tatanan rumah tangga dianggap tidak berhasil.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Sulasmi mengatakan ibu hamil memerlukan asupan gizi yang cukup karena memerlukan energi tambahan untuk ibu dan calon bayi.
Sehingga, perlunya penambahan berat badan pada ibu hamil, sebelum dan sesudah masa kehamilan.
“Jadi harus sering makan, boleh sedikit namun sering. Normalnya kenaikan berat badan delapan hingga sembilan kilogram,” katanya, Jumat, 10 Maret 2023.
Menurutnya, ibu hamil harus memperbanyak protein-protein hewani sehingga bayi yang dikandungnya tidak berpotensi kekurangan gizi, karena jika kekurangan gizi maka ibu hamil akan berpotensi anemia dan kekurangan energi kronis (KEK).
“Itu ditandai dengan memeriksa lingkar lengan atas ibu hamil, jika kurang dari 23,5 centimeter berarti dia KEK. Jika ibu hamil anemia dan KEK, maka kecenderungan bayi akan lahir dengan berat badan yang rendah di bawah 2,5 kilogram,” ucapnya.
Sulasmi menyebutkan, jika mengumpulkan 10 orang ibu hamil diperkirakan tiga hingga empat orang dari sampel tersebut, dapat menderita KEK dengan persentase 30 persen di Aceh.
Lanjut dia, kekurangan asupan gizi biasanya disebabkan karena tidak tersedianya makanan yang bergizi akibat ekonomi yang rendah. Kemudian ada pula makanan di butuhkan telah tersedia, namun kurangnya pengetahuan akan pentingnya sayuran, buah-buahan dan protein hewani. (adv)