ACEHINDEPENDENT.COM, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sinyal akan adanya kenaikan tarif listrik bagi pelanggan PLN dengan daya di atas 3.000 VA. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR, Kamis (19/5).
Sri Mulyani mengungkapkan, Presiden Jokowi beserta seluruh jajaran kabinet sudah menyetujui adanya perubahan tarif untuk golongan masyarakat menengah atas ini.
“Bapak Presiden di sidang kabinet, sudah menyetujui beban kelompok rumah tangga yang mampu direpresentasikan untuk fiskal. Langganan listrik di atas 3000 VA boleh ada kenaikan harga listrik, hanya segmen itu ke atas,” pungkas Sri Mulyani dalam rapat yang disiarkan virtual, Kamis (19/5).
Bendahara negara mengungkapkan, langkah ini merupakan cara menyiasati kompensasi yang diberikan pemerintah lantaran ditahannya tarif listrik untuk masyarakat menengah ke bawah. Selain tentunya usulan adanya tambahan anggaran subsidi energi.
Kebijakan ini dibuat merespons kian tingginya harga komoditas energi dunia. Situasi ini melebihi asumsi pemerintah dalam postur APBN tahun 2022. Menurut Sri Mulyani, apabila tidak ada kebijakan kompensasi dari pemerintah, keuangan PLN bakalan mengalami defisit lagi.
“Jadi tidak semua ke APBN, kita APBN lebih ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Sri Mulyani.
Dari paparan Sri Mulyani, diketahui keekonomian tarif listrik sudah melonjak, jauh dari asumsi pemerintah dalam APBN tahun 2022.
Misalnya tarif listrik untuk rumah tangga (RT) 900 VA yang saat ini Rp 1.352 per Kwh, harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 1.533,1 per Kwh. Untuk golongan RT 1.300-6.600 VA tarifnya saat ini Rp 1.444 per Kwh, harga keekonomiannya sudah Rp 1.533 per Kwh.