Oleh: Buya Yahya
Suatu ketika Rasulullah SAW naik ke atas mimbar kemudian beliau mengucapkan kalimat “amin…“ yang pertama. Kemudian mengucapkan kalimat “amin” yang kedua. Kemudian mengucapkan kalimat “amin” yang ketiga. Setelah selesai berkhutbah para sahabat Nabi SAW bertanya tentang “amin” yang diucapkan oleh Rasul SAW: “Siapa yang berdoa dan didoakan sehingga Rasulullah mengamininya?”
Kemudian Nabi SAW menjawab bahwa beliau kedatangan malaikat Jibril, dan malaikat Jibril mengatakan: “Semoga akan masuk neraka dan terkutuk seseorang yang sempat menemui kedua orang tuanya akan tetapi tidak sempat untuk mengabdi dan memuliakannya.” Menjadi terkutuk dan masuk neraka karena orang tua adalah lahan pengampunan dari Allah SWT, maka yang tidak mengabdi kepada orang tua sesungguhnya ia telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.
“Amin..” yang kedua adalah orang yang mendengar nama Nabi SAW disebutkan akan tetapi tidak mengucapkan sholawat kepada beliau. Maka orang tersebut adalah orang yang terkutuk. Karena sholawat kepada Nabi SAW adalah pintu yang amat lebar untuk mendapatkan syafa’at Nabi SAW.
Kemudian “amin”. yang ketiga adalah orang yang didoakan oleh malikat Jibril sebagai orang yang terkutuk karena orang tersebut sempat menemui bulan Ramadhan dan ia berpisah ternyata dosanya belum diampuni oleh Allah SWT. Sebab bulan pengampunan, bulan rahmat keridhoan Allah SWT. Akan tetapi dia tidak berusaha untuk meningkatkan kualiatas ibadahnya dan tidak ada usaha untuk mengurangi kemaksiatan.
Rasulullah saat itu bercerita tentang sesuatu yang akan terjadi di masa-masa mendatang, akan adanya orang celaka dan terkutuk di bulan suci Ramadhan. Yaitu orang yang tidak pernah peduli dengan bulan mulia ini. Sebelum ia datang tidak ada semangat untuk menyambutnya dan disaat ia tiba tidak bersyukur akan nikmat kesempatan bisa masuk bulan ramadhan ini. Sehingga amal baik pun tidak segera ditingkatkan dan maksiat pun tidak berusaha untuk dikurangi.
Disebutkan juga oleh para Ulama bahwa tanda orang yang akan mati dalam kemuliaan iman (khusnul khotimah) adalah orang yang berusaha untuk membuat perubahan dalam dirinya di dalam bulan suci Ramadhan agar menjadi lebih baik dari sebelum Ramadhan.
Dan tanda orang yang akan mati dalam keadaan celaka (su’ul khotimah) adalah orang yang di saat Ramadhan tiba tidak menghargai bulan mulia ini. Tidak ada upaya untuk menigkatkan amal baik di bulan Ramadhan. Segala kemaksiatan yang dilakukan di luar Ramadhan dengan mudahnya ia lakukan di saat berada di bulan suci Ramadhan.
Selagi ada kesempatan di bulan Ramadhan ini mari kita berusaha agar tidak tergolong sebagai orang yang celaka, terkutuk dan su’ul khotimah. Kita tingkatkan ibadah kita. Berjuang menjauhi kemaksiatan serta menjauhi kedhzoliman kepada sesama dengan bersabar melawan hawa nafsu yang senantiasa mengajak kepada kekejian.
Sebelum terlambat, umur ada batasnya dan nafas sudah ada jatahnya. Belum tentu kita bisa menemui Ramadhan di tahun depan. Dengan memohon kepada Allah SWT semoga Allah memberi kepada kita umur panjang dalam ketaatan serta sehat wal’afiat hingga bisa bertemu Ramadhan yang akan datang. Mari kita isi Ramadhan ini dengan renungan akan dosa-dosa kita kepada Allah, dosa pada sesama. Sekaligus berusaha memohon ampun kepada Allah dan kepada sesama. Serta kita tingkatkan ibadah kita dan menjalin keindahan dengan sesama. Wallahu a’lam Bish-Showab.