Dalam proses pembelajaran tentu terdapat beraneka ragam peserta didik yang memiliki kemampuan atau kelemahan yang berbeda-beda, dalam hal ini bukanlah persoalan untuk mewujudkan peserta didik dalam memperoleh nilai atau keberhasilan yang lebih baik. Oleh karenanya tentu perlu adanya kematangan bagi guru untuk menerapkan gaya belajar dan pembelajaran yang bervariasi, seperti hal nya menggunakan gaya belajar dengan teori kecerdasan berganda
Kecerdasan berganda merupakan beberapa kemampuan yang ada pada diri peserta didik, yang tentunya juga perlu mendapat perhatian dari guru untuk mengembangkannya. (punaji, 2013:228) mengungkapkan bahwa kecerdasan berganda pada pembelajaran PAI dapat didefinisikan sebagai teori dan praktik desain, penngembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses dan sumber belajar. Maksudnya bahwa kemampuan yang ada pada peserta didik perlu dikembangkan sesuai tingkatan yang dimilikinya. Misal pada materi tharah (Berwudhu), ketika guru memberikan penjelasan terkait tata cara berwudhu yang baik dan benar melalui metode ceramah maka tidak semua peserta didik dapat memahami dengan baik,.
Bukankah hal seperti ini merupakan kendala bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas, kenapa? Karena kemampuan yang ada pada peserta didik tentulah berbeda-beda. Oleh karenanya guru yang inovatif dapat melakukan sistem pembelajaran yang berpihak pada murid seperti halnya yang sedang marak pada kurikulum merdeka.
Guru memberikan kebebasan kepada murid dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya, tentu dalam hal ini teori kecerdasan berganda memberikan inovasi kepada peserta didik untuk berpikir dan menyelesaikan persoalan yang ada dengan cara mereka namun pun demikian hal ini tetap pada pantauan guru dalam memberikan arahan serta pendampingan, misalnya guru memberikan tugas terkait materi thaharah kepada peserta didik dalam bentuk kelompok belajar, dalam tugas ini guru meminta peserta didik berdiskusi untuk dapat memahami materi thaharah terkait tata cara berwudhu dengan baik dan benar kemudian mempresentasikan kedepan kelas.
Teori kecerdasan berganda bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar terhadap peserta didik dimana peserta didik akan melakukan hal-hal baru dengan cara dan kemampuannya sehingga dengan demikian peserta didik akan semakin bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dengan semakin bersemangatnya peserta didik mengikuti proses pembelajaran tentunya akan bermanfaat terhadap hasil belajar yang lebih baik seperti meningkatnnya perolehan nilai.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan berganda dapat menumbuhkan minat dan semangat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas, sehingga pembelajaran lebih bernilai dan memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Dimana pada pembelajaran yang menggunakan teori kecerdasan berganda lebih berpihak terhadap tumbuh kembangnya peserta didik karena pada pembelajaran seperti ini tidak dikhawatirkan adanya kejenuhan terhadap peserta didik karena mereka diajak untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. (red/mu)