Ketiban ‘Durian Runtuh’, Kas Negara Melimpah, APBN Surplus!

Kas Negara Melimpah
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konfrensi Pers APBN KiTa Edisi Maret 2022. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

ACEHINDEPENDENT.COM, Jakarta – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Februari 2022 mencatatkan surplus sebesar Rp 19,7 triliun atau 0,11% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Belanja negara sampai akhir Februari mencapai 282,7 triliun atau 10,4% dari APBN. Belanja Kementerian Lembaga (KL) Rp 78,6 triliun, belanja non KL Rp 93,6 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 110,5 triliun.

Penerimaan negara tumbuh tinggi penyebab Kas Negara Melimpah dengan realisasi 37,7% menjadi Rp 302,4 triliun. Penerimaan pajak mencapai Rp 199,4 triliun atau 15,8% dari APBN, tumbuh 34,5%. PPh non migas berhasil mencapai Rp 110,2 triliun, PPN & PPnBM Rp 74,2 triliun, PBB dan pajak lainnya Rp 1,5 triliun dan PPh Migas Rp 13,5 triliun.

Sisi bea dan cukai juga penerimaan bukan pajak (PNBP) juga alami pertumbuhan yang signifikan, di mana masing-masing tumbuh 59,3% dan 22,5%.

 

Tabel Ringkasan Postur Realisasi APBN (tangkapan Layar youtube Kemenkeu RI)Foto: Tabel Ringkasan Postur Realisasi APBN (tangkapan Layar youtube Kemenkeu RI)
Tabel Ringkasan Postur Realisasi APBN (tangkapan Layar youtube Kemenkeu RI)

Tingginya penerimaan dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas layaknya durian runtuh bagi Indonesia. Namun juga tidak dilupakan ada pemulihan ekonomi yang masih berlanjut.

“Ini adalah pembalikan yang luar biasa. Jadi penerimaan kuat namun belanja tertahan kelihatan cukup bagus namun ini belum menggambarkan keseluruhan cerita 2022, perjalanan masih cukup panjang,” papar Sri Mulyani.

“Di satu sisi APBN kita disehatkan namun APBN diminta bekerja luar biasa keras lagi untuk melindungi masyarakat dari shock harga komoditas melalui berbagai belanja seperti subsidi,” tutupnya.

Sumber : cnbcindonesia.

tags :    #Sri Mulyani Indrawati    #APBN

Pos terkait