Perempuan Tetap Bisa Hamil Meski Ada Endometriosis

Endometriosis
Dokter mengungkapkan bahwa perempuan tetap punya kesempatan hamil meski hidup dengan endometriosis. Berikut penjelasan ahli. (iStockphoto)

ACEHINDEPENDENT.COMJakarta – Kondisi endometriosis kerap dianggap sebagai ‘pembunuh’ kesempatan perempuan untuk memiliki keturunan. Padahal, perempuan tetap punya kesempatan hamil meski hidup dengan endometriosis.

Tidak bisa dimungkiri, ada dua keluhan utama perempuan dengan endometriosis yakni nyeri hebat selama haid dan kesulitan memiliki keturunan.

Bacaan Lainnya

Prof. Hendy Hendarto, Ketua Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) menuturkan tatalaksana pasien endometriosis akan tergantung kebutuhan pasien.

“Mau hamil enggak? Kalau iya, harus program kehamilan. Kalau enggak, yang ditangani masalah nyeri sehingga harus terapi nyeri. Itu berarti terapi hormon. Biasanya dengan progestin,” jelas Hendy dalam temu media virtual bersama Bayer Indonesia, Selasa (29/3).

Akan tetapi, pasien yang ingin memiliki keturunan tidak akan menjalani terapi hormon.

Prof. Wiryawan Permadi, Ketua Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI), menjelaskan kondisi endometriosis pada pasien bisa beragam.

Pada pasien endometriosis dengan kista, terlebih dahulu pasien harus menjalani prosedur pengangkatan kista baru masuk ke program kehamilan.

“Ini bisa pakai obat-obatan untuk sel telurnya, inseminasi atau bayi tabung. Rata-rata untuk endometriosis stadium 3 dan 4 larinya ke bayi tabung,” kata Wiryawan dalam kesempatan serupa.

Peluang kehamilan bisa didukung dari dua sisi yakni sisi perempuan dan sisi laki-laki. Hendy menuturkan, bicara kondisi sel telur pada perempuan berarti juga bicara soal usia.

Kualitas maupun kuantitas sel telur pada perempuan akan menurun seiring pertambahan usia. Usia 35 tahun, misal, itu sudah menunjukkan ‘lampu kuning’, apalagi usia 40 tahun.

“Ini perlu jadi perhatian. Usia juga menentukan [peluang kehamilan]. Ada endometriosis yang menekan sel telur, ditambah usia membuat kesuburan menurun,” katanya.

Sementara itu, peluang kehamilan juga didukung kondisi sperma laki-laki. Tentu kehamilan sulit terjadi jika kualitas dan kuantitas sperma kurang baik.

Endometriosis merupakan penyakit kronis pada perempuan akibat pertumbuhan jaringan endometrium atau selaput dalam rahim di luar rahim. Jaringan endometrium bisa tumbuh di usus, kandung kemih atau organ lain dan tidak jarang menjadi kista. Jaringan ini kemudian memicu peradangan yang sifatnya kronis.

“Keluhannya ada dua, nyeri dan infertilitas. Nyerinya macam-macam, khasnya nyeri haid, nyeri pada bagian panggul, nyeri saat berhubungan seks dan lebih parah lagi infertilitas. Penyakit ini sangat serius, ada penurunan kualitas hidup,” jelas Hendy.

sumber : cnnindonesia

tags : #hamil    #program hamil

Pos terkait