Mengutip SehatQ, fisura ani atau fisura anus dapat menyebabkan rasa sakit hingga perdarahan selama dan setelah buang air besar yang keras dan besar. Kondisi ini dapat menimpa pria dan wanita dari beragam golongan usia. Namun, fisura ani paling sering terjadi pada bayi dan kelompok usia 10 hingga 30 tahun.
Sebagian penderita dapat membaik dengan perawatan sederhana seperti menambah asupan serat atau terapi air hangat. Namun, beberapa kasus Sering Nyeri Saat BAB yang lebih parah memerlukan pengobatan atau pembedahan.
Gejala fisura ani
- Nyeri yang cukup berat ketika buang air besar
- Terdapat perdarahan kecil berwarna merah terang ketika buang air besar. Biasa dapat dilihat pada tisu toilet ketika menyeka anus atau terlihat garis darah pada tinja.
- Muncul robekan di kulit sekitar anus
- Merasa panas terbakar atau gatal beberapa jam setelah buang air besar
- Muncul benjolan kecil dekat celah anus
Penyebab fisura ani
Fisura ani terjadi akibat adanya kerusakan pada lapisan mukosa yang mengelilingi anus. Kerusakan tersebut dapat berupa robekan atau luka terbuka yang diakibatkan beberapa hal, seperti:
- Mengeluarkan tinja yang sangat keras atau berukuran besar
- Sembelit dan mengejan saat buang air besar
- Diare yang terjadi terus menerus
- Persalinan
- Kanker anus
- Infeksi menular seksual (IMS), seperti sifilis atau herpes, yang dapat menginfeksi dan merusak saluran anus.
- Tuberkolosis
- Sifilis
- Memiliki otot anus (sfingter ani) yang sangat kencang, sehingga dapat meningkatkan tegangan pada saluran anus, membuatnya lebih rentan untuk robek.
Apabila gejalanya tidak berat, fisura ani dapat disembuhkan dengan perawatan di rumah. Penderita dianjurkan menambah konsumsi air putih untuk menghindari sembelit, mengonsumsi suplemen serat dan makan lebih banyak makanan berserat, dan berendam air hangat agar dapat mengendurkan otot anus dan meningkatkan aliran darah ke area rektal.
sumber :cnbcindonesia
Tags: #LIFE STYLE #kesehatan #tips