DPR Aceh: Program PMT Harus Ditingkatkan Agar Anak Aceh Terbebas dari Stunting

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Fuadri

Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Fuadri, menilai Sosialisasi dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita upaya pencegahan stunting yang cukup baik. Sebab edukasi dan asupan gizi sangat dibutuhkan anak-anak, sehingga terhindar dari stunting.

PMT, kata Fuadri, pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu. Di samping itu memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan, serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.

Bacaan Lainnya

Karena itu, Fuadri optimis Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dapat menekan angka stunting. Apalagi di seluruh daerah sudah dibentuk Satuan Tugas (Satgas) stunting dan gizi.

“Mereka (satgas) bekerja sama dengan semua jaringan pendamping desa. Baik itu jaringan pendamping sosial, posyandu-posyandu agar dapat mendeteksi anak yang berpotensi atau terindikasikan stunting,”kata Fuadri, di Banda Aceh, Sabtu (11/3/2023).

Dengan adanya satgas tersebut, kata Fuadri, tentu pemerintah dapat menjajaki langkah-langkah yang lebih cepat dan akurat. Sehingga pencegahan stunting dapat dilakukan sejak dini. “Jadi, saya pikir satgas ini sangat penting,” sebut Fuadri.

Menurut Fuadri, persoalan stunting ini bukan sekedar tanggung jawab dan perhatian pemerintah, baik kota, kabupaten maupun provinsi. Namun juga ikut menjadi tanggung jawab pemerintah desa.

Fuadri menjelaskan, pemerintah desa harus memastikan informasi atau data real tentang anak yang terindikasi stunting. Supaya pemerintah kabupaten/kota, atau provinsi dapat menindak dan melakukan upaya tertentu.

“Misalnya program penyiapan gizi makanan dan asupan gizi, kemudian ada juga persoalan-persoalan dan lainnya,” ujar Fuadri.

Fuadri menilai, indikator penurunan stunting adalah perbaikan pola asuh, persoalan kesehatan anak, kebersihan lingkungan, serta segala macamnya.

Fuadri menilai, ketika persoalan stunting di suatu daerah menurun, dapat dipastikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berjalan ke arah lebih bagus.

“Kalau angka stunting masih tinggi mengindikasikan bahwa IPM kita dianggap masih dalam kategori yang terendah perhatian pemerintah dalam hal penguatan sumber daya manusia,” sebut dia.

Untuk itu, Fuadri berharap pekerja atau satgas harus serius dalam menangkal persoalan stunting pada masing-masing daerah. Sebab stunting merupakan ancaman terhadap sumber daya manusia di Aceh, khususnya. (adv)

Pos terkait