ACEHINDEPENDENT.COM, – Sejumlah pedagang emoh menjual minyak goreng curah yang ditawarkan pemerintah atau subsidi karena untung yang didapat tak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.
Rina, seorang pedagang di Pasar Tradisional Bintaro Jaya Sektor 2, Tangerang Selatan, Banten mengatakan tak mau menjual minyak goreng curah dari pemerintah karena harga jual yang dipatok terlalu rendah.
“Kalau curah kemarin ada yang menawarkan dari pemerintah, tapi kan nggak sesuai. Nggak bisa cari untung kalau harga segitu,” kata Rina kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/4).
Ia mendapatkan tawaran minyak goreng curah seharga Rp14.500 per liter, tapi dengan syarat harus dijual dengan harga Rp15.500 per liter kepada konsumen. Menurutnya, untung Rp1.000 tidak sebanding dengan uang yang keluar untuk memasarkan ke masyarakat.
“Ya harus imbang sama tempatnya, harganya kan mahal, literannya. Belum corongnya, plastiknya, risiko mengikat. Saya tidak mau, semua memang belum pada mau jual segitu,” keluh Rina.
Setali tiga uang, seorang penjaga toko sembako bernama Andika juga enggan menjual minyak goreng curah yang dibeli resmi dari pemerintah meski ia sudah kehabisan stok.
“Lagi kosong minyak goreng curahnya, sekitar semingguan,” kata Andika.
Ia mengatakan pedagang yang ingin membeli minyak goreng curah dari pemerintah juga harus membayar uang muka. Andika mengaku khawatir barang yang dijanjikan nantinya tak keluar.
“Ditawarin Rp15 ribu harga jualnya, nggak mau kalau DP dulu. Kalau yang cash saja dapat barangnya susah, bagaimana yang DP,” katanya.
Toko sembako tersebut biasanya menjual minyak goreng curah seharga Rp20 hingga Rp22 ribu per jeriken. Angkanya bahkan jauh lebih tinggi dari yang dipatok pemerintah.
“Kemarin sudah antre di Kebayoran buat beli yang curah dari agen, tapi sampai sana nggak dikasih. Masih langka,” ujar Andika.
Sebelumnya, pemerintah mematok Harga Eceran Teratas (HET) untuk minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan premium Rp14 ribu per liter. Namun, aturan itu dicabut, sehingga harga minyak goreng kemasan akan ditetapkan sesuai keekonomian.
Sebagai gantinya, pemerintah memberikan subsidi untuk minyak goreng curah. Namun, HET minyak goreng curah naik dari Rp11.500 per liter menjadi Rp14 ribu per liter.
Meski begitu, harga minyak goreng curah masih lebih mahal dari HET di pasaran. Rata-rata pedagang menjual dengan harga lebih dari Rp20 ribu.
sumber : cnnindonesia
tags : #minyak goreng #pedagang #subsidi #harga #het