Tingkatkan Belajar Peserta Didik Dengan Model Example dan Non Example

Belajar
Oleh: Lenny Anita, S.Pd.i Guru PAI SMP Negeri 7 Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur

ACEHINDEPENDENT.COMPenerapan model Example dan non example merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong peserta didik untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.

Dalam pemeblajaran, seorang guru tidak cukup hanya menyampaikan pengetahuan saja, akan tetapi juga harus mampu menciptakan suasana kelas yang penuh perhatian, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif serta mencapai tujuan yang optimal. Oleh karena itu, guru harus mampu menentukan model pembelajaran yang terbaik yang akan digunakan di kelas.

Bacaan Lainnya

Contohnya pada materi iman kepada hari akhir, dalam kegiatan belajar mengajarnya, peserta didik diminta untuk menganalisa ilustrasi gambar hari akhir yang sesuai dengan model pembelajaran yang dugunakan guru, guna untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan dengan mudah memahami materi tersebut, karena peserta didik diajak bekerja langsung oleh guru dalam menganalisa ilustrasi gambar hari akhir yang telah disediakan oleh guru yang dijadikan sebagai media pembelajaran dalam penerapan model tersebut, yaitu penerapan model example dan non example.

Kelebihan penerapan model example dan non example yang dimaksud adalah guru dapat mengetahui kemampuan dari masing-masing peserta didik secara langsung melalui proses pembelajaran di kelas. Peserta didik dilatih berpikir kritis dalam menganalisa gambar. Artinya, peserta didik tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru, akan tetapi juga mengerjakan langsung pembelajaran terkait materi iman kepada hari akhir yakni dengan menganalisa ilustrasi gambar yang telah disediakan oleh guru.

Namun, penerapan model example dan non example memiliki kekurangan yakni munculnya kekhawatiran, terjadinya keributan/kekacauan dikarenakan aktifitas saling bertukar pendapat antar peserta didik di kelas. Selain dari pada itu, penerapan model ini dapat menghabiskan banyak waktu jika guru tidak mengelolanya dengan baik, karena peserta didik dituntut untuk saling bekerja sama di dalam kelompoknya. Penerapan model ini juga membutuhkan biaya untuk pengadaan fasilitas dan alat pembelajaran.

Namunpun demikian, penerapan model ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara signifikan sebagaimana yang sudah penulis praktikkan di kelas. Hasil belajar berdasarkan dari penerapan model pembelajaran ini sangat memuaskan dan dapat berdampak baik pada perkembangan kegiatan belajar mengajar di kelas.

editor : muhajir s

Pos terkait