Awal Aku Mengenal Dosa

dosa
ilustrasi/zr

ACEHINDEPENDENT.COM,  Cerita ini dimulai, ketika aku untuk pertamakalinya menginjak kan kaki ke medan, ak pada waktu itu baru saja menyelesaikan sekolah ku di tingkat SMA, ketika itu disuruh oleh orang tua ku untuk merantau ke medan.

Pada waktu keberangkatan, aku tak tau jalan di medan, jadi saran saudara ku yang ada di kuala simpang, agar aku naik taksi saja, supaya diantar langsung ketempat, akupun mengiyakannya setelah segala hal keberangkatan beres, aku pun bergegas menaiki taksi tersebut.

Bacaan Lainnya

Dalam perjalanan, aku berpikit kok gak sampai-sampai, lalu aku bertanya kepada pak supir, “pak masih lama sampainya”, tanyaku, lalu bapak supir menjawab, “masih dek, belum pernah ke medan ya?,” tanya pak supir kepada ku.

Dengan penuh malu, aku menjawab, ” ya pak, baru pertama kali ke medan pak”, ucapku dengan nada malu, jarum jam terus berputar, waktu mulai sore, seketika itu pukul 5 sore, aku mulai melihat keramaian, dalam benakku ini pasti kota medan, ternyata benar. Tak lama kemudian pak supir berkata, “sudah sampek kita dek, mau turun dimana?”, tanyak pak supir.

Lalu saya menjelaskan, turun di jalan pelajar pak super, di salah satu rental komputer, kemudian pak super pun mengantarkan ku ketempat yang aku maksud, sesampainya di rental tersebut, aku di sambut oleh saudraku, yang juga kak ku, sebut saja kak w, dengan ramah dia berkata, “masuk dek, dari tempat wawak ya,” tanya nya.

Kurang lebih tiga tahun aku, kerja dan tinggal di rental komputer tersebut, kemudian aku banyak berkenalan dengan, orang-orang yang memakai jasa rental tempat ku, salah satu orang tersebut adalah mister tmn.

Pada waktu itu dia mengatakan  pada ku,”adek mau kerjaan ?,” maulah bg jawabku, tapi harus belajar dulu dirumah, nanti abang kasih, programnya dan belajar sendiri di rental ya, lalu aku meng iyakannya.

Singkat cerita, waktu terus berlalu, hari berganti hari, tibalah waktunya, lalu mister tmn, menanyakan ku, “apa sudah bisa latihan yang saya berikan?”, tanyanya pada ku, aku pun menjawa, “sudah bang,” lalu beliau menyuruh ku datang kekantornya, dan menuinya dilantai dua kantor tersebut.

Akupun bergegas menaiki angkot, yang sudah dia jelaskan terlebih dahulu, angkot nomor berapa, dan turunnya di mana serta ongkosnya berapa, setiba ditempat, mister tmn telah menunggu di lantai dua, kebetulan waktu itu, saya dapat melihatnya dari balik kaca, dan beliau melambaikan tangannya, menandakan disuruh masuknya aku, kekantor tersebut.

Setelah aku masuk, beliau berkata,” itu komputer mu ya dek, coba latihan-latihan dulu, seperti bahan yang abg kasih dahulu,”pintanya, setelah bisa akupun mulai diberikan tangguang jawab, beberapa pekerjaan sudah dilimpahkan pada ku.

Nah pada waktu, senggang aku, mencoba membuka file-file yang ada di komputer tersebut, tanpa ku sengaja, terlihatlah video yang dalam benakku apa ini ya, lalu ku coba mengkliknya dua kali, dengan cepat video pun terputar, akupun terkejut, ternyata video tersebut adalah pornograpi.

Ada banyak, koleksi video bokep (bahasa medan pada waktu itu),  dan itu selalu aku putar ketika ada waktu senggangku, sambil menoleh kanan kiri, supaya tidak dilihat orang, dari situlah awal aku, menonton video porno, dan aku menjadi ketagihan, sehingga itu selalu aku lakukan ketika masuk kantor.

Pada waktu pulang kerja, sekira pukul dua dinihari, aku menaiki angkot, pada awalnya, aku tak menduka kalo diangkot itu ada bencong, sehingga aku menganggap biasa dan tak ada prasangka aneh, namu  ketika angkot mulai berjalan, bencong tersebut mulai mendekati ku, dan meletakkan tangannya di pahaku, perlahan dia meraba-raba sambil bertanya,”mau boking mas?”.

Wah akupun sontak terkejut, dan menapis tangannya yang ia letakkan tadi, kemudian meminta kepada supir untuk duduk didepan, dekat supir, hingga aku sampai ke rumah.

Setelah dua tahun bekerja, aku mulai banyak teman di tempat kerja ku, dan mereka tinggal di tempat yang berbeda-beda, kebetulan pada ketika itu malam tahun baru, dan kawan-kawanku mengajak jalan pada malam itu.

Seketika honda kami berhenti di depan salah satu hotel, dan kami bergegas masuk, alangkah terkejutnya aku, melihat apa yang terjadi di dalam, hal yang tak pernah aku bayangkan akan ku lihat malam itu, ya tari stripis kata teman ku, para wanita menari di di sebuah tiang besi kecil, dengan pakain hanya kolor dan bh, meliak liuk sambil berpegangan pada tiang besi tersebut.

Sesekali mereka mendekati pengunjung, dengan menempelkan badannya dambil menggoyangkan badannya, aku hanya terdiam, dan melihatnya denga  mata terbelalak, setelah memuaskan  siapa saja yang mau memakai jasanya, maka ada seorang pendamping yang siap mencas kartu kredit kamu, untuk biaya esek-esek tersebut.

Dengan dentuman musik yang begitu keras, semua pengunjung pada malam itu, bersuka cita hingga menjelang subuh hari, aku pun bersama teman-teman bergegas meninggalkan tempat tersebut, untuk kembali kerumah masing-masing.

Itulah sekelumit ceritaku, ketika aku merantau di kota medan, dari hal yang tak pernah aku bayangkan atau kulihat sebelumnya, membuat kenangan itu masih ku ingat hingga kini, dan kini aku pun sudah tak lagi tinggal di kota tersebut, sehingga jauhlah aku dari hal-hal yang selalu terngiang-ngiang dipikiran ku, yang dlunya selalu ingin datang lagi ketempat tersebut setiap tahun baru. (Sekian)

EDITOR : Muhajir

Pos terkait